Mengenal Lebih Dekat Permainan Tradisional dari Jawa Tengah

Bentengan adalah permainan yang menguji kecepatan dan strategi. Permainan ini melibatkan dua kelompok yang berusaha menyerang dan mempertahankan benteng masing-masing. Setiap kelompok berusaha menangkap anggota kelompok lawan yang berada di wilayah mereka tanpa melanggar aturan permainan.

BACA JUGA:

• Mengenal Sejarah Tarian Tradisional Rangkuk Alu yang Jadi Tema Google Doodle Hari ini
• Pasar Tradisional Pringsewu Diserbu Pengunjung Jelang Lebaran 2024, Harga Buah hingga Pangan Relatih Murah!

Warisan Budaya dan Sosial

Meskipun Bentengan semakin jarang dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang, permainan ini masih memiliki nilai budaya dan sosial yang tinggi. Bentengan mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama tim, strategi, serta pentingnya koordinasi dan komunikasi dalam kelompok. 

Permainan ini juga memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan di antara anak-anak yang memainkannya.

Pentingnya Melestarikan Permainan Tradisional

Permainan-permainan tradisional ini tidak hanya sebagai bentuk hiburan semata tetapi juga media pendidikan informal yang menanamkan nilai-nilai positif dalam diri anak-anak. 

Dalam era digital saat ini, anak-anak lebih banyak terpapar oleh permainan berbasis teknologi yang cenderung individualistis.

BACA JUGA:

• 5 Ramuan Jamu Tradisional, Si Pahit yang Kaya Manfaat Bagi Tubuh
• Intip Pesona Desa Wisata Nglanggeran Jogja: Konsep Tradisional Dibalut Budaya Jawa

Permainan tradisional seperti Cublak Cublak Suweng, Engrang, Engklek, Gobag Sodor, dan Bentengan menjadi penting untuk dilestarikan karena memberikan ruang bagi anak-anak untuk bersosialisasi secara langsung, mengembangkan keterampilan fisik, dan memperkuat ikatan sosial dengan teman sebaya.

Tantangan dalam Pelestarian

Salah satu tantangan utama dalam melestarikan permainan tradisional adalah kurangnya pengetahuan dan minat dari generasi muda. Banyak anak-anak yang lebih tertarik pada permainan elektronik modern daripada permainan yang mengandalkan interaksi fisik dan sosial. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan komunitas untuk memperkenalkan kembali permainan-permainan ini sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari. 

Kegiatan seperti lomba permainan tradisional, festival kebudayaan, dan program pendidikan di sekolah dapat menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan dan melestarikan permainan tradisional di tengah masyarakat.

Permainan tradisional dari Jawa Tengah tidak hanya menyimpan sejarah dan kebudayaan, tetapi juga menyediakan landasan untuk membangun keterampilan hidup yang penting. 

Sumber: