Begini Cara Bandar Judi Bola Match Fixing Skor Pertandingan!
Ilustrasi lapangan sepak bola.-Foto: Unsplash.com-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Match Fixing atau pengaturan pertandingan, yaitu sebuah pertandingan yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga pertandingan tersebut sudah dipastikan hasil akhirnya walaupun pertandingan itu sendiri belum dimulai.
Ini bisa hanya menjadi sebagian dari sebuah pertandingan yang diatur, bisa juga keseluruhan. Artinya, dalam sebuah babak bisa terjadi match fixing, sedangkan babak selanjutnya/sebelumnya menjadi pertandingan normal. Tetapi biasanya match fixing sangat menitikberatkan pada hasil akhir sebuah pertandingan.
Ada banyak alasan mengapa match fixing terjadi, dan pada umumnya karena alasan perjudian dan keuntungan finansial berupa uang atau barang mewah merupakan salah satu dorongan daripada pelaku untuk menjalankan sebuah manipulasi pertandingan.
Pada dasarnya match fixing bukan perilaku curang. Match fixing terjadi ketika ada pihak yang setuju untuk kalah, imbang, atau memenangkan pihak lawan dengan tidak berusaha maksimal. Sedangkan curang adalah menghalalkan segala cara untuk menang, misalnya doping.
BACA JUGA:
- Astrazeneca: 'Vaksin Terbaru Berlebih!' Vaksin serta Izin Edar-nya Ditarik Kembali di Seluruh Dunia
- AstraZeneca Tarik Semua Edaran Vaksin Covid-19 Buatannya Dari Seluruh Dunia
Ada dua tipe pengaturan pertandingan di sepakbola, yaitu arranged match-fixing dan gambling match-fixing.
Arranged match-fixing terjadi ketika koruptor memanipulasi pertandingan sepakbola untuk memastikan salah satu kesebelasan kalah atau imbang. Sementara gambling match-fixing terjadi ketika koruptor memanipulasi dengan maksud mendapatkan keuntungan maksimal di pasar taruhan.
Jika mau dipukul rata, arranged match-fixing hanya menguntungkan salah satu kesebelasan, sementara gambling match-fixing membuat sebuah kesebelasan disabotase oleh pihak-pihak tertentu demi keuntungan pihak yang bersangkutan.
Jadi pada gambling match-fixing, seorang koruptor tidak peduli jika Kesebelasan A atau Kesebelasan B kalah atau menang. Mereka hanya memedulikan keuntungan pribadi mereka. Akan lebih baik bahkan jika mereka bisa mengontrol banyak pihak (dalam hal ini adalah Kesebelasan A dan B).
Menurut Declan Hill (jurnalis dan akademisi yang mengkhususkan diri kepada kasus match-fixing), 88,2% kasus arranged match-fixing diinisiasi oleh administrator kesebelasan. Kemudian pada gambling match-fixing, 86,4% “permainan” diinisiasi oleh agen eksternal seperti bandar atau organisasi kriminal.
BACA JUGA:
- Terkuak! Bocoran Kekayaan Aset Dirjen Bea Cukai Askolani, Per Tahun Naik Rp3 M Pantas Jadi Sorotan
- Pilu! Kisah Fat Cat Gamer Asal China yang Rela Hidup Susah Demi Sang Kekasih Berakhir Tragis
Operasi pengaturan pertandingan di sepakbola juga dibagi dua, yaitu “permainan” kecil-kecilan tapi sering dan dalam jangka waktu panjang; atau “permainan” sangat besar tapi dalam waktu singkat. Operasi jenis kedua biasanya lebih mencurigakan. Sebagai contoh: Kesebelasan kuda hitam bisa menang pada sebuah final.
Secara umum “pemain” match-fixing dilakukan oleh wasit, pemain, dan administrator kesebelasan (manajer, presiden kesebelasan, pelatih, dll). Masih menurut Hill, tingkat kesuksesan pengaturan pertandingan rata-rata menjadi besar jika seseorang menyogok administrator kesebelasan (kesuksesan 90,5%) daripada pemain (83,1%) atau wasit (77,8%).
Kenapa administrator kesebelasan bisa lebih besar kemungkinan suksesnya? Padahal wasit dan pemain adalah mereka yang berada langsung di lapangan, yang bisa memengaruhi hasil/skor secara langsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: