Sejarah Kerajaan Kalingga Dan Fakta Yang Terkait Masa Kejayaan Kalingga

Sejarah Kerajaan Kalingga Dan Fakta Yang Terkait Masa Kejayaan Kalingga

Sejarah Kerajaan Kalingga -  Kerajaan Holing (Kalingga) di Pulau Jawa ini sangat kuat, hal itu dikabarkan dalam Berita Cina dari Dinasti Tang pada abad 7-8 M. Karena keperkasaan Kerajaan Kalingga, orang Ta-Shih pada tahun 674 M mengurungkan niatnya untuk menyerangnya. 

Kerajaan Kalingga mencapai masa kejayaannya pada abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Pada masa ini, Kerajaan Kalingga menjadi salah satu kerajaan terkuat di Jawa Tengah.

Kerajaan ini dikenal sebagai pusat perdagangan dan pertanian yang maju. Selain itu, Kerajaan Kalingga juga dikenal sebagai kerajaan yang memiliki kebijakan yang baik dalam menjaga hubungan dengan kerajaan lain di sekitarnya.

Salah satu bukti kejayaan Kerajaan Kalingga adalah berdirinya Candi Borobudur. Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 Masehi dan merupakan salah satu candi Buddha terbesar di dunia.

Sejarah Kerajaan Kalingga dapat diketahui dari jejak peninggalan yang ada saat ini. Pendiri Kerajaan Kalingga adalah Dapunta Syailendra yang berasal dari Dinasti Syailendra. Kerajaan Kalingga dikenal juga dengan nama lain Kerajaan Holing, Kerajaan Heling, dan Kerajaan Keling. 

BACA JUGA:

Nama ini sekaligus menjadi penanda, bahwa Kerajaan Kalingga sangat dekat dengan China dan India. Kerajaan Kalingga dianggap sebagai pionir dari kerajaan-kerajaan besar yang berkuasa di tanah Jawa pada tahun-tahun berikutnya.

Raja pertama dari Kerajaan Kalingga adalah Raja Santana yang berkuasa sejak 632 M-648 M. Dilanjutkan oleh Raja Sailendra ditemani oleh istrinya, Ratu Maharani Shima.

Kerajaan ini memiliki pusat pemerintahan di pesisir utara Jawa Tengah. 

Satu-satunya peninggalan yang ditemukan dalam Kerajaan ini adalah prasasti yang terletak di lembah Gunung Merbabu. Pemimpin Kerajaan Kalingga dikenal sebagai Ratu Keadilan yang bernama Ratu Shima yang berkuasa mulai tahun 674 M hingga 704 M.

Prasasti Sojomerto ditulis menggunakan huruf Pallawa serta bahasa Melayu Kuno. Pembuatan prasasti diperkirakan pada abad ke-7 dan ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Batang, Jawa Tengah. 

Dalam prasasti ini disebutkan seorang tokoh bernama Dapunta Syailendra. Ia merupakan cikal bakal para raja keturunan Wangsa Syailenda yang kemudian menjadi penguasa Kerajaan Mataram Kuno. Fakta ini mungkin ada hubungannya dengan pendirian Kerajaan Holing yang disebut-sebut merupakan nenek moyang Wangsa Syailendra.

Pada masa kejayaannya, kerajaan ini memiliki 4 menteri yang bertugas mengatur 28 kerajaan kecil di wilayah Jawa Tengah serta Jawa Timur. Selain itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Kalingga sangat luas, yaitu perbatasan Bali (Po-li), perbatasan Kamboja (Ia), Sumatera (To-po-teng), dan wilayah Samudera.

Kerajaan Kalingga memiliki kehidupan ekonomi yang cukup menjanjikan, yaitu berfokus pada komoditas culas badak, perak, dan emas. Di sisi kehidupan sosial, di bawah kepemimpinan Ratu Shima, Kerajaan Kalingga menerapkan aturan adil dan ketat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: