Pemprov DKI Jakarta Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 8 Hari untuk Antisipasi Hujan Ekstrem dan Banjir

Pemprov DKI Jakarta Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 8 Hari untuk Antisipasi Hujan Ekstrem dan Banjir

Pemprov DKI Jakarta Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 8 Hari untuk Antisipasi Hujan Ekstrem dan Banjir-Istimewa -

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengantisipasi potensi hujan ekstrem yang dapat memicu banjir. 

Operasi ini dilaksanakan selama 8 hari, mulai tanggal 14 hingga 21 Februari 2025, dengan estimasi dua sorti penerbangan setiap harinya.

Juru Bicara pelaksanaan OMC 2025 sekaligus Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang, menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap prediksi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada periode tersebut. 

“Langkah ini diambil sebagai upaya merespon potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada periode waktu tersebut,” ujar Michael dalam keterangannya pada Minggu (16 Februari 2025).

Pada hari pertama pelaksanaan, Jumat (14 Februari 2025), OMC telah dilakukan sebanyak 2 sorti penerbangan dengan menggunakan bahan semai berupa 1.600 kg NaCl food grade.

 “Misi operasi pada hari pertama menargetkan wilayah sasaran penyemaian di sekitar Selat Sunda dan Barat Laut Jakarta pada sorti 1, sedangkan pada sorti 2 menyasar wilayah Barat Daya Jakarta,” jelas Michael.

BACA JUGA:Pemprov Kaltara Promosikan Potensi Investasi di Forum Kadin, Incar Investor Nasional

BACA JUGA:Efisiensi Anggaran, ASN Pemprov DKI Jakarta Masuk Kantor Hanya 3 Hari Seminggu

Supervisi Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Fikri Nur Muhammad, menambahkan bahwa pada dasarian II Februari 2025, pertumbuhan awan di wilayah Jawa bagian Barat, termasuk DKI Jakarta, mencapai lebih dari 70 persen. “Potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat secara umum memiliki potensi tinggi. Prediksi kelembaban udara di setiap lapisannya cukup lembab, mencapai 90 persen,” imbuh Fikri.

Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI).

Dengan dilaksanakannya OMC, diharapkan dapat mengurangi intensitas hujan ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. (Cahyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: