Indonesia Terancam Defisit Gas, Ini Penyebabnya

Indonesia Terancam Defisit Gas, Ini Penyebabnya

Indonesia terancam defisit gas--ist

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Indonesia menghadapi ancaman defisit gas akibat penurunan produksi gas bumi yang terus berlanjut dalam beberapa tahun terakhir. 

Krisis energi yang terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan sumber daya energi di dalam negeri. Salah satu faktor penyebabnya adalah pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) yang masih belum optimal.

Menurut Pakar Energi Nasional, Herman Agustiawan, ketidakseimbangan ini diperburuk oleh keterbatasan modal dan akses teknologi yang dapat mendukung peningkatan produksi gas di Indonesia. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang cenderung lambat juga menjadi hambatan utama untuk mengatasi krisis energi ini.

"Percepatan pembangunan infrastruktur sangat diperlukan untuk mengatasi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan gas," kata Herman dalam diskusi daring bertajuk "Problematika Bisnis Gas Bumi dalam Mendukung Swasembada Energi" pada Rabu, 19 Maret 2025.

BACA JUGA:Harga Gas Elpiji Nonsubsidi per 21 Februari 2025, 3Kg Naik?

BACA JUGA:Menhub: Jangan Mudik Pakai Motor, Apalagi Jarak Jauh

Herman juga menyoroti penurunan produksi gas nasional yang mengalami penurunan signifikan, yaitu sebesar 2,38 persen per tahun. Penurunan produksi gas ini bisa menjadi ancaman besar bagi kestabilan pasokan energi dalam negeri dan berpotensi menyebabkan defisit gas di masa depan.

"Produksi gas Indonesia turun dari 8.078 MMSCFD pada tahun 2022 menjadi hanya 6.640 MMSCFD di tahun 2023," jelas Herman. Oleh karena itu, ia kembali menekankan pentingnya percepatan realisasi proyek-proyek migas yang dijadwalkan mulai onstream pada tahun 2027, untuk mencegah terjadinya krisis energi yang lebih parah.

Selain faktor infrastruktur, Herman juga menekankan bahwa keamanan dan jaminan kepastian hukum dalam industri migas sangat penting untuk memastikan kelangsungan pasokan energi di Indonesia. Ia mengingatkan agar aparat penegak hukum di lapangan lebih disiplin dalam menjalankan mandat mereka demi menjaga stabilitas industri migas di tanah air.

"Keamanan dalam industri migas bukan hal yang sepele. Penegakan hukum yang tegas sangat diperlukan," tambah Herman.

Dengan berbagai tantangan yang ada, Indonesia perlu segera melakukan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan pasokan energi, khususnya gas bumi, demi mendukung swasembada energi nasional.(bianca)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: