6 Kuliner Tradisional yang Hampir Hilang: Hidangan Legendaris yang Harus Dilestarikan

6 Kuliner Tradisional yang Hampir Hilang: Hidangan Legendaris yang Harus Dilestarikan

Ilustrasi sayur babanci khas Betawi (kuliner nusantara yang hampir hilang)--Foto: pojokjakartanews

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Indonesia dikenal dengan kekayaan kuliner yang beragam, dari Sabang sampai Merauke. Namun, di tengah serbuan makanan modern dan cepat saji, beberapa kuliner nusantara atau kuliner tradisional kita terancam hilang. 

Hidangan-hidangan ini tidak hanya memiliki cita rasa yang unik, tetapi juga mengandung nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Namun, banyak dari kuliner tradisional ini hilang karena keterbatasan bahan baku, perubahan gaya hidup, atau kurangnya pewarisan resep dari generasi ke generasi.

Pentingnya Melestarikan Kuliner Tradisional

Melestarikan kuliner tradisional bukan hanya soal mempertahankan cita rasa, tetapi juga menjaga warisan budaya. Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang merefleksikan sejarah, budaya, dan kearifan lokal masyarakatnya. 

Ketika sebuah kuliner hilang, kita tidak hanya kehilangan sebuah hidangan, tetapi juga cerita di baliknya. Bagi generasi muda, mengenal dan mencoba kuliner tradisional bisa menjadi salah satu cara untuk lebih menghargai kekayaan budaya Nusantara. 

BACA JUGA:

Selain itu, inovasi dan adaptasi juga bisa menjadi kunci agar makanan-makanan ini tetap relevan di zaman modern tanpa harus kehilangan identitasnya. Misalnya, memodifikasi cara penyajian atau menggunakan bahan-bahan lokal yang masih mudah ditemukan.

6 Kuliner Tradisional yang Hampir Hilang

Berikut adalah enam kuliner Nusantara yang hampir punah dan perlu dilestarikan agar tidak hilang dari perbendaharaan rasa Indonesia.

1. Sayur Babanci (Betawi)

Sayur Babanci merupakan hidangan khas Betawi yang sulit ditemukan bahkan di Jakarta sendiri. Makanan ini unik karena meski namanya "sayur", hidangan ini sebenarnya tidak berisi sayuran melainkan campuran daging sapi dengan kuah kental berbumbu rempah. 

Bahan utamanya, seperti kelapa muda, serai, dan rempah-rempah lainnya, membuatnya memiliki rasa yang kaya dan kompleks. 

Pada zaman dahulu, sayur babanci sering dihidangkan saat perayaan besar seperti Idul Fitri. Sayangnya, kini hanya beberapa warung atau rumah makan yang masih menyajikan hidangan ini, membuatnya semakin langka dan terancam punah.

2. Galamai (Sumatera Barat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: