Mengulik Keindahan Wisata Kawah Dieng Wonosobo dan Sejarahnya

Mengulik Keindahan Wisata Kawah Dieng Wonosobo dan Sejarahnya

Wisata kawah dieng Wonosobo.-Foto: Instagram.com/BerbagaiSumber-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -  Meskipun letaknya dipegunungan, Dieng memiliki pesona yang tidak pernah disangka sebelumnya, dimana di Dieng terdapat kawah vulkanik yang masih aktif. Kawah tersebut tidak hanya berada dalam satu lokasi, tetapi 3 lokasi. 

Wisata Kawah Dieng Banjarnegara ini masuk dalam daftar obyek wisata Dieng Wonosobo yang harus dikunjungi. Meskipun letaknya di Kabupaten Banjarnegara tapi orang-orang mengenalnya sebagai Kawah Dieng Wonosobo. Kawah Dieng yang sampai sekarang masih aktif adalah Kawah Sikidang, Kawah Sileri dan Kawah Candradimuka.

Udara sejuk dan pemandangan alam yang indah selalu sukses menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Dieng ternyata juga merupakan kawasan gunung api. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya kawah yang tersebar di sana.

Meski kawah gunung api dianggap berbahaya, tetapi ada satu kawah yang menjadi salah satu tempat wisata di Dieng. Wisata Kawah Sikidang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, sehingga ada tiket resminya.

BACA JUGA:

Untuk memasuki wisata ini pengunjung dikenakan biaya Rp. 10.000,00 untuk wisatawan domestic dan Rp. 25.000,00 untuk wisatawan asing, yang sudah termasuk tiket masuk ke Candi Arjuna dan Candi Bima. 

Dapat dikatakan bahwa tiket ini adalah tiket terusan, hal itu sangat memudahkan karena sekali membayar sudah bisa masuk tiga lokasi wisata sekaligus. Jika tidak melewati Candi Arjuna maka perlu membayar Rp. 7.500,00 untuk turis domestic dan Rp. 15.000,00 untuk turis asing. Buka dari pukul 07.00-16.00 WIB.

Tiket itu ternyata tidak hanya untuk masuk Kawah Sikidang saja. Pengunjung bisa berkunjung ke Candi Arjuna tanpa harus membeli tiket lagi. Namun, tiket tidak boleh sampai hilang. 

Nantinya, cukup tunjukkan tiket yang sama saat berkunjung ke Candi Arjuna. Begitu pula dari Candi Arjuna. Tiket yang dibeli juga sudah termasuk untuk masuk ke Kawah Sikidang.

Lokasi Kawah Sikidang ini berdekatan dengan kompleks Candi Arjuna dan Candi Bima. Jika Anda berkunjung ketempat ini akan mendapatkan pemandangan tanah putih yang terhampar luas sepanjang area kawah dengan dikelilingi pemandangan hijau dan ladang pertanian masyarakat. 

Untuk kolam lumpur yang aktif, pengelola memberikan pagar bambu yang menjadikan pembatas untuk pengunjung agar tidak terlalu dekat dengan kawah, karena asapnya mengandung racun.

Yang menjadi keunikan Kawah Sikidang ini adalah dari rekahan kawahnya yang akan berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain yang rata-rata selama 4 tahun sekali tetapi masih dalam kawasan yang sama, hal tersebut sama dengan karakter kidang (kijang dalam Bahasa Jawa) yang suka melompat kesana kemari. Oleh karena itu kawah ini disebut Kawah Sikidang.

Karena tingkat sufur yang tinggi dan zat racunnya yang banyak, bagi pengunjung diharapkan memakai masker dan tidak membuang punting rokok maupun menyalakan api. Karena dikhawatirkan bisa memicu ledakan sehingga terjadi kebakaran. 

Himbauan ini harap dipatuhi oleh siapapun yang berkunjung, demi keselamatan bersama. Untuk mencapai lokasi dari parkiran, harus berjalan menuruni tebing landai kearah Barat dengan melewati tanah putih yang kering. Harus berhati-hati, lewati tanah yang kering karena kalau salah, tanah bisa amblong dan jatuh kedalam kawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: