Meninggal Dunia Dikeroyok Tergolong Mati Syahid? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya.-Foto: Instagram.com/@albahjahtv-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Baru-baru ini muncul kembali berita tentang kematian Vina Cirebon bersama pacarnya Eki yang meninggal dunia usai dikeroyok oleh geng motor.
Kejadian peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 27 Agustus 2016 dini hari.
Vina dan kekasihnya Muhammad Risky Rudiana atau Eki, tewas akibat dikeroyok anggota geng motor di Jalan Perjuangan dengan SMP 11 Kali Tanjung Cirebon.
Bahkan sebelum dihabisi secara brutal dan keji, Vina diperkosa oleh para pelaku yang berjumlah 11 orang.
Jasad korban Vina, warga Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon dan kekasihnya Eki, ditemukan pada Minggu 28 Agustus 2016 pagi.
Kali ini Dilansir dari chanel YouTube Al-Bahjah TV, terdapat salah satu jemaah yang menanyakan perihal hukum seorang yang meninggal dunia karena dikeroyok orang tak dikenal.
BACA JUGA:
- Sambut Tahun Yubileum 2025, Paus Fransiskus Undang Umat Katolik Berziarah dan Mendapat Pengampunan
- Keluarga Jadi Tenang, Ini Doa dan Cara Ajaran Islam Membersihkan Rumah dari Gangguan Jin
- Simak Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2024, Mulai dari Keberangkatan Hingga Kepulangan
"Apakah memang betul seorang yang dikeroyok oleh orang yang tak dikenal lalu meninggal dunia, maka orang tersebut dikatakan mati syahid, dan dosa orang yang meninggal tersebut akan jatuh pada orang-orang yang mengerotok tersebut?," ungkap jemaah Al-Bahjah menanyakan.
Mendengar pertanyaan tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa bagi seorang yang didzolimi, maka mati syahid dan bukan sekedar dosanya kemudian yang dihapus tetapi pahalanya orang yang berbuat dzolim tersebut akan ditumpangkan pada orang yang didzolimi.
"Dimata manusia adalah kasihan seorang anak didzolimi apalagi sampai meninggal dunia, tapi di hadapan Allah SWT orang yang didzolimi tersebut memiliki kemuliaan tersendiri," ujar Buya Yahya.
Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa sedetik saat dicabut nyawanya, maka saat itu menemukan kenikmatan, dan demikian juga merupakan kabar gembira bagi seorang Ibu jikalau anaknya mati syahid.
Masih kata Buya Yahya, yang mesti diperhatikan jika Anda dihadapkan yang demikian, sebagai sanak keluarga maka harus mengingat sisi lainnya, dan jangan sampai masuk pada wilayah yang berbeda apalagi menyangkut mental.
BACA JUGA:
- Update Ibadah Haji 2024: Jelang Kedatangan Jemaah, Petugas dari Kemenag Diharap Persiapkan Diri Sebaik Mungkin
- Bacaan Dzikir Malam dan Sunnah Berwudhu Sebelum Tidur Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya
"Jangan sampai terganggu, apalagi jikalau menjadi dendam yang berkelanjutan dan berkepanjangan," ujar Buya Yahya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: