Pilu! Santri di Bantaeng Tewas Tergantung, Ditemukan Tanda-tanda Penganiayaan
Santri di Bantaeng tewas gantung diri diduga alami penganiayaan.--instagram.com
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Seorang santri berinisial RS (14) di Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Hasyim Asyari Kabupaten Bnataeng, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas tergantung. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 23 November 2024 di sebuah kamar pondok pesantren.
Pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka. Korban ditemukan dalam kondisi kaki terikat dan terdapat tanda-tanda dugaan kekerasan pada bagian tubuh korban, seperti diantaranya, luka di leher dan kepala.
Selain itu, juga ditemukan kursi rusak di sekitar jenazah almarhum, saat kali pertama ditemukan tewas tergantung menggunakan sarung oleh kakaknya.
Atas sejumlah kejanggalan itu, pihak keluarga minta untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah almarhum, saat memberikan laporan polisi di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan.
Hingga kini, keluarga almarhum juga menyayangkan sikap pengelola pondok yang tidak menemui keluarga almarhum saat mendatangi tempat korban mondok untuk minta klarifikasi.
BACA JUGA:
- Pilu! Siswa SD di Subang Meninggal Usai Koma Selama 3 Hari, Diduga Jadi Korban Bullying Kakak Kelasnya
- Viral! Puluhan Mobil Rusak Diduga Gara-gara Isi Pertamax, Filter Bensin Jadi Berkarat
- Miris! Wali Murid Beda Pilihan Politik, 3 Murid Siswa TK di Rembang Dikeluarkan Sekolah
Kedua orang tua yang melihat kejanggalan kematian putra bungsunya itu kemudian membawa jasad korban untuk diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
"Jadi kami telah melakukan proses autopsi sesuai permintaan dari penyidik Polres Bantaeng, yah. Tadi kami mulai lebih dari setengah 01 Wita, selesai setengah 04 Wita, jadi kurang lebih 3 jam, kami melakukan proses itu. Dan setelah itu, kita serahkan ke keluarga untuk pemulasaran dan dibawa kembali ke Bantaeng," kata Spesialis Forensik Dokpol Polda Sulawesi Selatan, Denny Mathius.
"Kami sudah ada beberapa temuan-temuan, kami sudah sampaikan ke penyidik yang juga hadir di dalam proses autopsi itu. Jadi untuk detail nya, itu tadi saya sampaikan, karena inikan masih dalam proses investigasi," pungkasnya.
Saat ini, jenazah santri pondok pesantren tersebut telah dibawa pulang oleh pihak keluarga ke kampung halaman, di Desa Balumbung, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, untuk dikebumikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: