Spesifikasi dan Kronologi Jatuhnya Pesawat Pilatus Smart Air di Nunukan Kalimantan Utara

Spesifikasi dan Kronologi Jatuhnya Pesawat Pilatus Smart Air di Nunukan Kalimantan Utara

--

Tim pencari sempat melihat tiga orang melambaikan tangan di salah satu titik koordinat fokus pencarian pada Sabtu. Sayangnya, personel SAR belum bisa diterjunkan ke lokasi karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. Mereka kemudian memutuskan untuk menurunkan logistik berupa sembako ke lokasi tiga orang yang terlihat.

4. Pilot selamat dan teknisi meninggal 

Tim pencari akhirnya menemukan dua korban pesawat Smart Air pada Minggu (10/3/2024) Sang pilot, Yusuf ditemukan selamat, sedangkan teknisi pesawat dinyatakan meninggal dunia.

Saat ditemukan, Kalvin mengatakan bahwa sang pilot terlihat sehat, namun tampak letih. Selama berada di hutan, Yusuf terus mencari solusi agar keberadaan puing pesawat dan kru terdeteksi tim SAR.

Sementara Kalvin menduga, teknisi pesawat Deni meninggal dunia usai mengalami hantaman dengan ranting pepohonan.

5. Proses evakuasi 

Setelah melakukan proses pencarian, dua korban pesawat Smart Air berhasil ditemukan pada Minggu (10/3/2024) dan dilanjutkan proses evakuasi menggunakan helikopter. Tim SAR melakukan heli rappelling (turun dari ketinggian menggunakan helikopter) untuk menyelamatkan kedua korban jatuhnya pesawat tersebut.

Dengan sistem hoisting (pengangkatan), tim SAR berhasil mengevakuasi dua kru pesawat yang menjadi korban pada pukul 16.35 Wita. Keduanya pun sudah dievakuasi ke RSUD Jusuf SK, Tarakan menggunakan helikopter.

BACA JUGA:Poco Launching Series Terbarunya Poco X6 Neo, Cek Spesifikasi Lengkapnya di Sini

Spesifikasi Pesawat Pilatus 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pesawat Pilatus PC-6 Porter adalah sebuah pesawat sipil sayap tinggi (high wing) buatan Pilatus Aircraft, Swiss. Pesawat ini memiliki kekuatan Short Take Off and Landing atau STOL, dan juga bisa terbang dengan kecepatan rendah.

Pilatus Porter dirancang untuk berbagai keperluan. Pesawat buatan Eropa itu terbang pertama kali pada 4 Mei 1959. Produksi pertama diluncurkan mulai 1960 dan ditenagai dengan mesin piston 6 silinder GSO480, namun tak lama berselang mesin ditingkatkan dengan bermesin turboprop.

Seri PC6/A Turbo Porter terbang pada Mei 1961, ditenagai dengan Turboprop Turboméca Astazou II 390kW (523shp). Mayoritas seri PC6 adalah PC6/B, yang ditenagai dengan mesin the Pratt & Whitney Canada PT6A. Seri PC6/Cs ditenagai dengan mesin AiResearch TPE331 310kW (575shp) dan diluncurkan pada tahun 1965.  Seri PC6/B diluncurkan mulai 1964 dan masih terus diproduksi mencapai sekarang. 

Kelebihan dari pesawat tersebut adalah jarak lepas landas dan pendaratan yang sangat pendek (cukup untuk satu lapangan sepak bola), kinerja pendakian yang luar biasa, ketangguhan tinggi, beban tambahan yang besar sehubungan dengan bobot mati.  Dalam catatan Bisnis, pesawat Pilatus Porter merupakan jenis pesawat yang sama milik Susi Air yang diduga dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023). Pesawat Susi Air itu bernomor penerbangan BK-BVY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: