Pembebasan 2 Sandera dari Hamas Tewaskan 100 Orang, China Kecam Operasi Militer Israel di Kota Rafah

Pembebasan 2 Sandera dari Hamas Tewaskan 100 Orang, China Kecam Operasi Militer Israel di Kota Rafah

Israel membom lebih dari 1,7 juta warga sipil yang terperangkap di Rafah, tempat perlindungan terakhir Gaza.--Instagram @ser.3j

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Perang Israel dan Palestina di Gaza masih terus berlanjut hingga kini di Kota Rafah tanpa adanya persetujuan gencatan senjata dari pihak Israel.

Pemerintah China dengan tegas menyuarakan kecaman terhadap operasi militer Israel di kota Rafah, Jalur Gaza. 

Dalam pernyataan resmi, Beijing mengecam tindakan yang dianggap membahayakan warga sipil dan melanggar norma hukum internasional. 

Mereka memperingatkan akan kemungkinan terjadinya "bencana kemanusiaan yang serius" di kota tersebut jika pertempuran tidak segera dihentikan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menekankan bahwa pihaknya secara aktif mengikuti perkembangan di wilayah Rafah. 

BACA JUGA:

"China mengikuti perkembangan di wilayah Rafah, menentang dan mengutuk tindakan yang membahayakan warga sipil dan melanggar hukum internasional," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa, 13 Februari 2024.

China mendesak Israel untuk menghentikan operasi militernya secepat mungkin dan melakukan upaya maksimal untuk mencegah korban sipil yang tidak bersalah.

Tel Aviv saat ini menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk menyetujui gencatan senjata dengan Hamas

Pasukan Israel bersiap melancarkan serangan darat ke Rafah, kota perbatasan di Jalur Gaza bagian selatan, yang menjadi tempat berlindung bagi satu juta pengungsi Palestina terjebak perang.

Operasi penyerbuan dilakukan oleh Israel pada Senin, 12 Februari 2024 dini hari di Rafah untuk membebaskan dua sandera yang ditahan oleh Hamas. 

Dua pria Israel-Argentina yang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober berhasil diselamatkan dalam serangan udara militer Israel pada Senin, 12 Februari 2024 di Rafah, Gaza selatan. 

BACA JUGA:

Fernando Simon Marman (60 tahun) dan Louis Har (70 tahun) telah menghabiskan 128 hari di penangkaran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: