Menlu Sambut Baik Gencatan Senjata Hamas-Israel: Jadi Momentum Perdamaian di Palestina

Menlu Sambut Baik Gencatan Senjata Hamas-Israel: Jadi Momentum Perdamaian di Palestina

Menlu RI, Sugiono -Disway/Anisha Aprilia -

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyambut baik kesepakatan melakukan gencatan senjata antara kelompok perlawanan Hamas, dengan Israel.

Sugiono berharap kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas jadi momentum penting untuk mendorong perdamaian di Palestina.

“Kita harapkan gencatan senjata ini bisa menjadi momentum mendorong perdamaian di Palestina. Saya tegaskan juga bahwa perdamaian tersebut hanya dimungkinkan jika Palestina telah merdeka dan berdaulat, sesuai dengan solusi dua negara yang telah disepakati masyarakat internasional,” ujar politikus Gerindra ini dalam akun Twitter/X, dikutip Jumat, 17 Januari 2025.

Sugiono juga menyebut bahwa Indonesia mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata, sesuai dengan yang selama ini terus RI dorong bersama dengan masyarakat internasional.

“Langkah penting berikut adalah memastikan kesepakatan tersebut dilaksanakan segera dan secara komprehensif, untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak,” kata dia.

Sebab, lanjut Sugiono, puluhan ribu orang tewas karena kekejaman Israel di Palestina.

BACA JUGA:Prabowo Dipuji Presiden Palestina Usai Pidato di KTT Gaza: 'Cerdas! Langsung ke Intinya'

BACA JUGA:Tragis, Kebakaran Los Angeles Telan Biaya Puluhan Miliar Dolar, Pilih Tetap Bantu Militer Israel?

“Ini bukan statistik semata. Setiap angka adalah nyawa manusia,” tegasnya.

Sebagai informasi, Hamas dengan Israel menyepakati melakukan gencatan senjata setelah perang selama 15 bulan.

Dilansir Al Arabiya News, kesepakatan itu berlaku selama enam minggu mulai 19 Januari 2025.

Berikut isi perjanjian gencatan senjata antara kelompok militan Palestina, Hamas, dengan Israel:

1. Pertukaran tahanan dan sandera

Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai ganti setiap sandera Israel, dan 50 tahanan Palestina lainnya sebagai ganti setiap tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: