JK Bilang Film Dirty Vote hanya Menampilkan 25 Persen Kecurangan Pemilu

JK Bilang Film Dirty Vote hanya Menampilkan 25 Persen Kecurangan Pemilu

Cuplikasi film Dirty Vote-Foto: Youtube/PSHK Indonesia-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Wakil Presiden ke-10, Jusuf Kalla menilai informasi yang diberikan pada film dokumenter yang berjudul 'Dirty Vote' sesuai adanya dengan kenyataan yang terjadi pada kondisi demokrasi Indonesia saat ini. 

Jusuf Kalla bahkan menilai film Dhandy Dwi Laksono tersebut baru menyajikan 25% kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2024.

"Iya saya sudah nonton tadi malam. Dan itu, film itu betul luar biasa. Tapi semuanya kebenaran kan lengkap dengan foto, lengkap dengan kesaksian, tapi bagi saya saya kira ini dirty vote, film ini tidak.. masih ringan dibanding kenyataan yang ada di masa itu," kata JK kepada wartawan di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin, 12 Desember 2024.


Jusuf Kalla ungkap kecurangan pemilu dalam film Dirty Vote hanya menampilkan 25 persen.-Foto: Instagram.com/@wow.info-

Menurut JK tayangan dalam film dokumenter Dirty Vote baru mengungkapkan 25 persen dari kecurangan yang terjadi selama masa Pemilu 2024.

BACA JUGA:

Lebih lanjut JK mengatakan, film 'Dirty Vote' belum mengungkap kecurangan pemilu yang terjadi di daerah-daerah dan kampung-kampung. 

Film ini juga belum secara gamblang menelanjangi kebijakan bantuan sosial (bansos) yang ditunggangi kepentingan politik keluarga presiden. Serta, bagaimana segala macam bentuk intimidasi yang terjadi di daerah untuk memenangkan pasangan calon tertentu.

"Saya kira masih sopan, tapi pihak lain [Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka] sudah marah. Apa lagi kalau dibongkar semuanya," kata JK.

Sebagaimana diketahui, film “Dirty Vote” ramai dibicarakan karena menguak berbagai indikasi kecurangan dalam pemilu/pilpres 2024 termasuk menyoroti tajam segala tindakan Presiden Jokowi di pemilu 2024.

Menurut JK, jika memang apa yang disampaikan dalam Film tersebut adalah fitnah, TKN Prabowo-Gibran mestinya memberikan data sanggahan. Bukannya hanya mengeklaim fitnah tanpa menyertakan bukti yang kuat.

"Semua orang bisa mengatakan fitnah, tapi tunjukkan di mana fitnahnya. Semua data dulu dikeluarkan, baru komentar," ujarnya, Senin, 12 Februari 2024.

"Jadi okelah bagus lah untuk meringankan kita bahwa demokrasi seperti yang selalu saya katakan, pemilu yang kotor akan hasilnya menyebabkan pemilih yang tidak sempurna. Saya tidak mengatakan kotor, katakanlah tidak sempurna," ungkapnya.

Lebih lanjut, JK mengatakan bahwa data yang ditampilkan dalam film Dirty Vote bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, terdapat angka dan tanggal yang jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: