Bank Raksasa AS PHK Karyawan, Siapkan Pesangon Rp11,6 Triliun: Lebih Tinggi dari Perkiraan

Bank Raksasa AS PHK Karyawan, Siapkan Pesangon Rp11,6 Triliun: Lebih Tinggi dari Perkiraan

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Keputusan Wells Fargo untuk melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional. 

Bank tersebut sedang menghadapi tekanan untuk memperbaiki kinerjanya setelah beberapa skandal terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun biaya pesangon yang harus dibayarkan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya, CEO Wells Fargo yakin bahwa langkah ini akan menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang. 

CEO Wells Fargo Charlie Scharf mengatakan perusahaan akan menghadapi biaya pesangon yang lebih tinggi dari perkiraan, berkisar antara US$750 juta hingga kurang dari 1 miliar dolar AS, atau setidaknya Rp11,6 triliun pada kuartal keempat tahun 2024.

Dengan mengurangi jumlah karyawan, Wells Fargo berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi beban keuangan.

Sejak kuartal III/2020, Wells Fargo telah melakukan pemangkasan karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi internal. 

BACA JUGA:

Pada akhir kuartal III/2023, jumlah karyawan perusahaan telah berkurang menjadi 227,363 orang. 

Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan juga telah memberhentikan beberapa bankir dari unit usaha bank korporasi dan investasinya.

Namun, langkah ini tidak datang tanpa risiko. Seperti yang dilaporkan, Wells Fargo masih memiliki sembilan perintah persetujuan terbuka dari regulator perbankan. 

Hal ini berarti bahwa praktik-praktik perusahaan akan tetap diawasi secara ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar yang berlaku. 

Scharf, CEO dari Well Fargo, mengutarakan bahwa prioritas utama manajemen termasuk mencabut perintah persetujuan. 

Pernyataan tersebut diucapkannya saat dia berbicara kepada investor di Konferensi Jasa Keuangan AS Goldman Sachs. 

Hal ini menunjukkan bahwa Well Fargo sedang berupaya untuk mengkonsolidasikan dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: