Ketahui Ketentuan Waktu Mengganti Utang Puasa Ramadhan agar Tidak Keliru

Ini menunjukkan bahwa menunda qadha hingga Ramadan berikutnya tanpa uzur adalah tindakan yang tercela.

2. Konsekuensi Menunda Qadha hingga Ramadhan Berikutnya

Menunda qadha hingga masuk Ramadhan berikutnya tanpa alasan yang sah merupakan perbuatan haram. Seseorang yang melakukannya dianggap berdosa dan wajib membayar fidyah, yakni memberi makan orang miskin sebagai tambahan kewajiban.

BACA JUGA:

• Tertarik dengan Saudara Sendiri? Ini Hukum Menikahi Sepupu Menurut Islam
• BACA JUGA:Hukum dan Keutamaan Zakat Fitrah dalam Islam: Kapan Harus Dibayar?

Namun, jika penundaan terjadi karena uzur seperti sakit berkepanjangan atau halangan yang sah menurut syariat, maka tidak ada dosa yang dikenakan, dan fidyah tidak diwajibkan.

3. Haruskah Dilakukan Secara Berurutan?

Tidak ada kewajiban untuk mengganti utang puasa secara berurutan. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, bahwa qadha puasa boleh dilakukan berurutan atau terpisah sesuai kemampuan.

Namun, mempercepat pelaksanaan qadha tetap dianjurkan agar terhindar dari risiko lupa atau halangan yang tidak terduga.

4. Tips agar Tidak Menunda Qadha Puasa

Bagi sebagian orang, menunda qadha sering terjadi karena kesibukan atau lupa. Berikut beberapa tips agar utang puasa dapat diselesaikan tepat waktu:

• Buat Jadwal Khusus: Tentukan waktu tertentu setelah Ramadan untuk mulai membayar utang puasa.
• Lakukan Bertahap: Jika jumlah utang puasa cukup banyak, lakukan secara bertahap setiap minggu.
• Libatkan Keluarga: Ajak anggota keluarga atau teman agar lebih semangat dalam menjalankan qadha.
• Fokus pada Niat: Ingat bahwa puasa qadha adalah kewajiban, bukan pilihan. Niat yang kuat akan membantu menyelesaikannya tepat waktu.

Dengan memahami ketentuan waktu dan konsekuensinya, diharapkan setiap Muslim lebih berhati-hati dan tidak menyepelekan qadha puasa. Semoga informasi ini bermanfaat dalam membantu menyelesaikan utang puasa dengan tepat waktu.

Sumber: