Sejarah Kewajiban Puasa Ramadhan dalam Islam

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sejarah kewajiban puasa Ramadhan tidak dapat dilepaskan dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib (Madinah). 

Dilansir dari NU online Peristiwa hijrah menjadi tonggak penting dalam penyempurnaan syariat Islam, termasuk penetapan puasa Ramadhan sebagai ibadah wajib bagi umat Muslim.

Puasa Ramadhan diwajibkan kepada Nabi Muhammad dan umatnya pada bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijriah. 

Sejak saat itu, cara dan model pelaksanaan puasa yang dilakukan umat Islam tetap dipertahankan hingga sekarang.

Puasa Sebelum Ramadhan

Menurut Affandi Mochtar dan Ibi Syatibi dalam buku Risalah Ramadhan (2008), sebelum turunnya ayat yang mewajibkan puasa Ramadhan, umat Islam telah menjalankan puasa wajib pada 10 Muharram atau dikenal sebagai Hari Asyura.

BACA JUGA:Doa Doa Jelang Ramadan Lengkap Bahasa Arab, Latin, dan Artinya: Ramadan Penuh Berkah

Ketika Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah, beliau menemukan bahwa orang-orang Yahudi juga berpuasa pada 10 Muharram sebagai peringatan atas keselamatan Nabi Musa dan kaumnya dari Firaun. 

Nabi Musa berpuasa sebagai bentuk syukur kepada Allah, sehingga Nabi Muhammad pun menganjurkan umat Islam untuk ikut berpuasa pada hari tersebut.

Pertama kali diwajibkan untuk berpuasa oleh Allah SWT bagi umat Islam terjadi pada tahun kedua Hijriyah. 

Saat itu, Nabi Muhammad SAW baru saja menerima perintah untuk mengubah arah kiblat dari Baitul Maqdis di Palestina ke arah Masjidil Haram di Makkah.

Namun, pelaksanaan puasa Ramadhan yang diwajibkan bagi umat Islam dilakukan secara bertahap. Seperti yang disebutkan dalam Alquran dan Hadits Nabi SAW.

Ayat yang menjadi dalil kewajiban puasa Ramadan terdapat dalam Al-Quran, yaitu Surat Al-Baqarah ayat 183. 

Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Sumber: