Heboh! Warga di Sumenep Gali Sumur, Tapi yang Keluar Minyak
Sumur bor di Sumenep, jawa Timur mengandung minyak.--instagram.com
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Beredar video di media sosial yang memperlihatkan air sumur yang diduga mengandung minyak di Sumenep, Jawa Timur. Video tersebut membuat warga heboh, diketahui video itu berasal dari Desa Batang-batang Laok, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada Sabtu, 31 Agustus 2024 sore.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang warga sedang mengambil air di dalam sumur bor tersebut menggunakan sebilah bambu yang ujungnya dipasang kaleng. Ketika air dalam sumur bor diambil, ternyata mengandung minyak.
Kemudian, seorang pria membuktikan bahwa air tersebut mengandung minyak dengan menyalakan api di ujung bambu itu.
Peristiwa itu bermula saat sumur bor yang berada di tanah tegalan milik M. Suhayu (54) sedang mencari sumber air di tanah belakang rumahnya dengan kedalaman sekitar 65 meter.
Namun karena sumber air kecil, proses pengeboran dihentikan. Lalu Suhayu mengecek kembali sumur bor keesokan harinya, pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Dan menemukan air sekitar kedalaman 3 meter. Namun saat dicek, air tersebut berwarna hitam.
BACA JUGA:
- Bangkitkan Kinerja Industri, Kemenperin Ungkap Langkah Jitu untuk Pulihkan Industri TPT
- Contoh Soal TKP CPNS 2024 Full Penalaran dan Kunci Jawaban, Pelajari Agar Lolos Tahap SKD
Dalam video tersebut, tampak seorang pria mengambil air warna hitam dalam gelas plastik dan dimasukkan dalam sebuah bak cucian. Kemudian, Sahayu pun melaporkan kepada polisi karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pemilik sumur (Sahayu) langsung melapor kepada kami sehingga kami tindak lanjuti ke lokasi. Untuk saat ini warga dilarang mendekat," kata Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti dalam keterangannya, pada Minggu, 1 September 2024.
Ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto mengatakan, fenomena air sumur tercampur dengan minyak menurutnya hal biasa.
Fenomena itu terjadi ketika minyak bumi di dalam perut bumi terjebak di batuan yang berpori. Apabila tekanan di batuan tersebut meningkat, ada kemungkinan minyak dapat mengalir ke tempat yang lebih rendah tekanannya.
BACA JUGA:
- Viral di Medsos, Seorang Pria Kena Tempeleng Usai Serobot Antrian Isi Bensin di SPBU
- Bangkitkan Kinerja Industri, Kemenperin Ungkap Langkah Jitu untuk Pulihkan Industri TPT
Tri menjelaskan, tekanan batuan itu bisa terjadi ketika batuan tempat terjebaknya minyak bumi terlewati atau terpapar panas magma.
"Di perut bumi kan ada magma panas yg bisa mengalir ke mana-mana. Kalau batuan tempat terjebaknya minyak bumi terlewati atau terpapar panas magma, maka volumenya akan mengembang," ujarnya, pada Selasa, 3 September 2024.
Hal tersebut menyebabkan volume yang mengembang berubah menjadi kenaikan tekanan karena tempatnya terbatas dan tetap atau kaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: