Tuai Sukses Dalam Animasi Terbaru, Butuh 7 Tahun Proses Olah Crayon Shinchan Format 3DCG
Film Crayon Shinchan The Movie tuai sukses besar--
JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Crayon Shinchan The Movie: Battle of Supernatural Powers - Flying Sushi, sedang tayang di bioskop dan sukses membuat penonton tertawa. Disutradarai oleh Hitoshi Ohne, film ini mengangkat tema superhero, di mana Shinchan tiba-tiba mendapat kekuatan super setelah terkena cahaya putih dari luar angkasa. Mitsuru Hiriya, yang merasa gagal dalam hidupnya, terkena cahaya hitam dan menggunakan kekuatannya untuk membuat keonaran di kota, yang harus dihentikan oleh Shinchan.
Film ini menggunakan format grafis 3DCG, memberikan warna cerah dan adegan yang terasa sangat nyata. Dengan genre drama komedi, film ini tidak hanya lucu tetapi juga menyentuh hati dengan kisah keluarga yang relatable dan mengandung pesan moral tentang pentingnya hubungan keluarga.
Plot twist yang tak terduga membuat cerita semakin menarik.
Film keluarga ini sangat cocok untuk mengisi liburan sekolah anak-anak.
Film ke 31 dari franchise salah satu anime terpopuler di dunia, Crayon Shinchan resmi rilis di Indonesia. Setelah menunggu hampir 10 bulan dari perilisan perdananya.
Film ini memulai rilis perdananya di Jepang pada 4 Agustus 2023. Setelahnya film ini kembali mendapat perhatian dunia dari perilisannya dan ditunggu-tunggu di berbagai negara.
BACA JUGA:Sinopsis 'Knights of The Zodiac' yang Diadaptasi dari Manga Saint Saiya, Dibintangi Mackenyu
BACA JUGA:Waduh, Ternyata Ini Alasan Semangat Kerja Turun, Suasana Kantor Berpengaruh?
Namun Indonesia harus menunggu lebih lama bahkan hampir 10 bulan lamanya. Film Shinchan 3D pertamanya ini baru resmi tayang di Indonesia pada 21 Juni 2024 lalu.
Film Shinchan ke 31 ini juga memakan waktu produksi yang lama. Para tim animator di Jepang membutuhkan waktu 7 tahun lamanya untuk dapat menyelesaikan animasi dari film ini.
Hal ini terjadi karena film ini menjadi percobaan pertama adaptasi manga Shinchan ke bentuk 3D yang dimana sebelumnya animenya hanya terbatas pada 2D saja.
Beberapa aspek pun dipertimbangkan dalam proses produksinya, khususnya gaya penggambaran para animatornya dalam menggambar karakter Shinchan. Pasalnya Shinchan punya karakter gambar yang tidak realis karena sering menampilkan pipinya yang lebih besar dari tampak sampingnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: