7 Dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming, Kenali Bentuk dan Dampaknya
Diseminasi survei Mom Shaming di Indonesia, Jakarta, 1 Juli 2024.-Annisa Zahro-
BACA JUGA:
- Waspada! Penyakit Demam Berdarah Dengue Kembali Merebak di Indonesia, Begini Cara Mencegahnya
- 5 Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan, Pahami Panduannya
"Ibu yang tidak bekerja 6 kali lebih besar untuk mengalami mom-shaming, dengan nilai statistik yang bermakna, yakni 85,2%," ungkapnya.
Akibat dari perlakuan mom shaming ini, tak jarang para ibu termakan oleh tuduhan tersebut dan mengubah pola pengasuhan anak mengikuti kata-kata para pelaku mom shaming.
Bahkan, hanya 23% dari ibu responden yang mengaku berani melawan dan menghindar dari perlakuan mom shaming. Sebaliknya, ibu yang berani mendatangi ahli, seperti tenaga kesehatan dan psikolog hanya 11%.
Tim peneliti lantas menyimpulkan bahwa tingginya prevalensi mom shaming ini menandakan bahwa wilayah proteksi ibu kurang optimal. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi dan redefinisi konsep mom shaming yang memadai.
Selain itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk meningkatkan cakupan tenaga konselor parenting bahkan psikolog di Puskesmas lebih merata. Bila memungkinkan di tingkatkan peran kader posyandu dan Tim Pendamping Keluarga untuk memiliki kompetensi konselor pengasuhan.
(Annisa Zahro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: