Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Mengenai Doa Qunut: Sebenarnya Dibaca atau Tidak?

Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Mengenai Doa Qunut: Sebenarnya Dibaca atau Tidak?

Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Mengenai Doa Qunut: Sebenarnya Dibaca atau Tidak?--foto : tangkapan layar Youtube

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Salat Subuh sering menjadi perbincangan hangat di kalangan umat Islam, terutama mengenai perlu tidaknya membaca doa Qunut. Isu ini sering menimbulkan kebingungan, terutama bagi mereka yang baru belajar tentang agama.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, ada berbagai pandangan tentang doa Qunut dalam Salat Subuh. Apakah kita perlu membacanya atau tidak?

Ustaz Adi Hidayat, dalam penjelasannya yang diunggah di kanal YouTube Hr Azhar pada Jumat, 6 Oktober 2023, mengungkapkan bahwa doa Qunut dalam Salat Subuh adalah masalah pilihan yang sah baik dibaca atau tidak. Beliau menekankan bahwa hal ini sangat tergantung pada mazhab yang diikuti.

BACA JUGA:

Apa Itu Doa Qunut?

Doa Qunut adalah doa khusus yang dipanjatkan dalam beberapa salat, termasuk Salat Subuh. Kata “qunut” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti kebaikan yang dimohonkan kepada Allah. 

Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW pernah mengajarkan doa Qunut sebagai pengganti doa-doa buruk yang sebelumnya dipanjatkan. Qunut ini bertujuan untuk memohon kebaikan bagi umat dan orang-orang yang bersikap buruk.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Nabi SAW pernah mempraktikkan doa Qunut, dan bahkan mengajarkannya kepada cucunya serta para sahabatnya. Beberapa sahabat Nabi juga terus menggunakan doa Qunut dalam berbagai kesempatan, seperti salat witir, Salat Subuh, atau dalam salat pada sepuluh malam terakhir Ramadan.

BACA JUGA:

Pandangan Berbeda tentang Doa Qunut

Perbedaan pendapat mengenai perlu tidaknya membaca doa Qunut dalam Salat Subuh terutama muncul dari mazhab-mazhab dalam Islam. 

1. Mazhab Hanafi: Menurut pandangan Imam Abu Hanifah, Nabi Muhammad SAW tidak menggunakan doa Qunut dalam Salat Subuh. Oleh karena itu, mazhab ini umumnya tidak mewajibkan atau menganggap perlu membaca doa Qunut dalam Salat Subuh.

2. Mazhab Syafi'i: Sebaliknya, pandangan dari Imam Syafi'i mengizinkan pembacaan doa Qunut dalam Salat Subuh. Ini didasarkan pada praktik sahabat-sahabat Nabi yang melanjutkan membaca doa Qunut setelah Nabi SAW mengajarkannya.

3. Mazhab Maliki: Mazhab ini juga cenderung mengizinkan doa Qunut, berpendapat bahwa sikap Nabi SAW yang tidak melarang doa Qunut menjadi dasar kebolehan pembacaan doa tersebut dalam Salat Subuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: