Tragis! Pria Bunuh dan Cor Jasad Pegawai Koperasi Gegara Kesal Saat Ditagih Utang Rp10 Juta
Kronologi penemuan jasad pegawai koperasi yang dibunuh oleh pemilik toko distro di Palembang, Sumatera Selatan.--instagram.com/berbagai sumber
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Seorang pegawai koperasi bernama Anton Eka Saputra (25) jasadnya ditemukan terkubur di dalam tanah berlapiskan coran semen di sebuah ruko baju distro di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Sebelumnya Anton dilaporkan hilang sejak hari Sabtu, 8 Juni 2024 setelah pamit untuk menagih nasabah. Setelah melakukan pencarian selama 18 hari, jasadnya ditemukan terkubur rapi di bawah tanah yang berlapiskan coran semen pada Rabu, 26 Juni 2024 pagi.
Warga Perumahan Gotong Royong Soak Simpur, Sukarami itu terakhir terlihat sekitar jam 1 siang di sekitaran Perumnas Sako. Ia terakhir kali pergi dari rumah mengenakan pakaian jaket lepis biru, celana abu-abu dan membawa motor Vario hitam.
Dengan ciri-ciri tubuh tinggi, tubuh berisi, dan rambut pendek. Pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya Anton ke Polda Sumsel dengan harapan ayah satu anak itu bisa ditemukan.
BACA JUGA:
- Brio Hantam Tembok Hingga Terbalik di Bandongan Magelang, Diduga Sopir Mengantuk
- Prakiraan Cuaca Indonesia Senin 1 Juli 2024, Sebagian Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr. Harryo Sugihhartono, menjelaskan bahwa korban sebelumnya menagih utang kepada pemilik ruko, Antoni.
Namun, bukannya membayar pelaku malah meminta untuk meminjam uang lagi, yang ditolak oleh Anton. Penolakan ini justru membuat pelaku sakit hati dan memutuskan untuk menghabisi nyawa Anton.
"Di hari pelaksanaan eksekusi, pelaku utama ini mengajak 2 orang temannya. Korban dipanggil untuk datang ke ruko. Saat berada di ruko, posisi korban sedang mengobrol dengan Antoni, lalu 2 rekan pelaku memukul korban dengan kunci pas hingga korban tewas," ungkap Kombes Harryo.
Untuk menghilangkan jejak pembunuhan, jasad Anton dikubur di halaman belakang ruko lalu dicor semen. Kecurigaan polisi bermula sejak korban hilang, dan ruko tersebut tidak pernah buka kembali setelah kejadian.
Kecurigaan itu membuat polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut hingga mendapatkan informasi bahwa ponsel korban berpindah tangan ke seseorang di Batam. Saat dijumpai, ternyata orang itu adalah salah satu dari tiga pelaku.
Dari pelaku yang tertangkap itu didapat informasi mengenai kondisi korban yang sudah tewas, keberadaan jasad korban yang dicor di dalam ruko, dan motif pembunuhan korban.
BACA JUGA:
- Petugas Haji Pastikan Bongkar Koper Jemaah Haji yang Bawa Air Zam Zam
- Bayi Meninggal Usai Imunisasi 4 Vaksin di Sukabumi, Kemenkes: Pemberian Imunisasi Lebih dari 1 Aman
Akan tetapi, pelaku yang tertangkap itu bukan pelaku utama ataupun otak dari pembunuhan tersebut. Pelaku itu ikut memukul korban dengan besi yang disiapkan oleh pelaku utama yang merupakan pemilik toko sekaligus debitur korban.
Adapun pelaku utama dan satu pelaku lain masih dalam pengejaran. ”Ini termasuk bagian perencanaan pembunuhan. Sejauh ini, motifnya diduga karena pelaku utama jengkel akibat ditagih utangnya,” kata Harryo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: