Penderita Kanker Payudara Semakin Menyerang Usia Muda, Kenali Cara Deteksi Dini

Dokter penyakit dalam subspesialis hematologi onkologi medik RS Siloam Ruth V. Rebecca, SpPD, KHOnkM-Istimewa -
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dokter penyakit dalam subspesialis hematologi onkologi medik RS Siloam Ruth V. Rebecca, SpPD, KHOnkM mengungkapkan bahwa usia muda mulai banyak terserang kanker payudara.
"Memang secara rata-rata, bisa usia di atas 40-60 tahun. Paling banyak 40-50 tahun. Tapi jangan lupa, di bawah itu bisa. Termuda yang saya temukan, 20 tahun juga ada," ungkap dr Ruth pada konferensi pers di Jakarta, 19 Maret 2025.
Bahkan, lanjutnya, "Kemarin waktu ada acara sama dokter bedah onkologi, pasien beliau 17 tahun juga ada.
Menurut data Global Observatory Cancer tahun 2022 yang diungkapkannya, kanker payudara masih menduduki peringkat pertama sebagai kasus baru atau penyebab kematian.
"Asia itu menduduki tertinggi, baik secara insiden, secara mortalitas, itu secara prevalensi kasus payudara Asia itu tertinggi, di mana Indonesia di benua Asia," ungkap dr Ruth pada konferensi pers di Jakarta, 19 Maret 2025.
"Sedangkan data di Indonesia tahun 2022, baik itu kasus baru, baik itu kematian, itu paling tinggi karena kanker payudara," tambahnya.
Adapun 99 persen penderita kanker payudara adalah perempuan.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Besok, 22 Maret 2025: Saatnya Merencanakan Langkah Besar!
BACA JUGA:Shella Saukia Laporkan Nikita Mirzani ke Polda Metro Jaya atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik
"Jadi bukan hanya wanita, tapi bisa juga pada pria, walaupun kecil, tapi ada 1 persen," tandasnya.
Ruth menyebut bahwa tren penderita kanker payudara yang semakin muda ini salah satunya disebabkan oleh pola hidup.
Senada, Kepala Departemen Radiologi RS Siloam Kebon Jeruk dr. Vera N. Tarigan, SpRad, SubspPRP(K) juga mewanti-wanti agar wanita usia muda mulai sadar akan risiko ini.
"Memang untuk kasus yang peak-nya, kan, 40-50 tahun. Yang termuda, dokter bilang, di bawah 30 tahun juga ditemukan sudah menyebar. Jadi memang trennya usia muda," tambah Vera pada kesempatan yang sama.
Oleh karena itu, keduanya menyarankan untuk sedini mungkin melakukan skrining dan deteksi dini agar diketahui risiko terkena penyakit tersebut dan segera ditangani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: