Prakiraan Cuaca Indonesia Senin 1 Juli 2024, Sebagian Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
BMKG melaporkan bahwa cuaca hingga 5 desember 2024 akan terjadi hujan dengan disertai petir dan angin.-Foto: Ilustrasi-Pinterest
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Berdasarkan pantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di laman web.meteo.BMKG.go.id, cuaca ekstrem akan melanda beberapa wilayah di Indonesia. Potensi cuaca ekstrem yang berupa hujan lebat, angin kencang, dan petir akan terjadi pada Senin, 1 Juli 2024.
Suhu udara di tanah air pada hari ini berada di rentang 21-34 derajat celcius. Di pulau Sumatra, cuaca berkabut diprakirakan terjadi di kota Pekanbaru. Sementara, cuaca berawan diprakirakan terjadi di kota Palembang
Kemudian, cuaca berawan tebal diprakirakan terjadi di kota Banda Aceh. Sedangkan, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di kota Padang, Jambi, Bengkulu, dan Tanjung Pinang.
Selain itu, hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di kota Medan. Beralih ke pulau Jawa, cuaca berawan diprakirakan terjadi di sejumlah kota, seperti Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Selain itu, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota, seperti Serang, Bandung, dan Jakarta.
BACA JUGA:
- Petugas Haji Pastikan Bongkar Koper Jemaah Haji yang Bawa Air Zam Zam
- Poros 3 Ramaikan Pilkada Jakarta 2024, Pengamat: Jadi Alternatif Pilihan
Selanjutnya, di pulau Bali dan Nusa Tenggara, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota, seperti Denpasar dan Mataram. Sedangkan di pulau Kalimantan, cuaca umumnya hujan disertai petir di sejumlah kota. Terutama, untuk kota Banjarmasin, Samarinda, Palangkaraya, Pontianak, dan Tanjung Selor.
Beralih ke pulau Sulawesi, cuaca berawan diprakirakan terjadi di kota Manado. Sementara, hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota, seperti Gorontalo, Makassar, dan Mamuju.
Berikutnya, di wilayah Indonesia Timur, potensi hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota. Seperti Ambon, Ternate, Manokwari, dan Jayapura.
Cuaca ekstrem ini disebabkan oleh sirkulasi siklonik yang terpantau di sekitar wilayah Indonesia. Sirkulasi siklonik terpantau di negara Filipina bagian selatan yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
BACA JUGA:
- Bayi Meninggal Usai Imunisasi 4 Vaksin di Sukabumi, Kemenkes: Pemberian Imunisasi Lebih dari 1 Aman
- Harga BBM Tak Akan Naik pada Bulan Juli, Meski Harga Minyak Mentah Melonjak
Daerah konvergensi yang menjadi hasil dari sirkulasi siklonik berada dari Laut Cina Selatan hingga utara Kalimantan Utara, di Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Laut Sulawesi, dan di Maluku Utara.
Informasi ini bersifat umum dan dapat diperbarui setiap 3 jam melalui aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh melalui App Store maupun Play Store.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca terkini dan mengikuti peringatan BMKG untuk menjaga keselamatan dan kesiapan menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang mungkin akan terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: