Kemenag Imbau Masyarakat Agar Tak Pakai Visa Non-Haji, Resikonya Sanksi 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Kemenag Imbau Masyarakat Agar Tak Pakai Visa Non-Haji, Resikonya Sanksi 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

ilustrasi ibadah haji.-Foto: Unsplash.com/Ibrahimuz-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) Anna Hasbie mengimbau kepada masyarakat Indonesia tetap waspada agar tidak tertipu tawaran atau iklan berangkat ibadah haji melalui visa non-haji tanpa antrean.

Pasalnya, kuota haji Indonesia di tahun 1445 Hijriah/2024 masehi telah terpenuhi. 

Diketahui, Tahun 2024 kuota haji Indonesia telah mencapai sebanyak 221.000 jemaah. Lalu, mendapat 20.000 tambahan kuota.

Sehingga, total kuota haji Indonesia pada operasional 1145H/2024 Masehi adalah 241.000 jemaah. Dengan rincian, 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.

Anna mengatakan, jemaah yang ketahuan menggunakan visa non-haji bakal dideportasi dan dilarang masuk Arab Saudi selama 10 tahun ke depan oleh Kerajaan Arab Saudi. 

BACA JUGA:

"Ingat, risiko yang ditanggung besar. Selain tidak bisa beribadah haji dan adanya kerugian materi, jika sampai dideportasi, jemaah tidak bisa masuk ke Saudi hingga 10 tahun ke depan.

Jadi, selain tidak bisa berhaji, juga tidak bisa umrah selama 10 tahun," ucap Anna dalam keterangan tertulis, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Anna mengimbau masyarakat agar tidak tergiur dengan tawaran berangkat haji tanpa visa non-haji seperti visa ummal, visa petugas haji, visa ziarah, hingga visa multiple.

Oleh karena itu, Anna kembali mengingatkan agar masyarakat tidak tertipu oleh oknum yang ingin memanfaatkan kesempatan dengan menjanjikan keberangkatan dengan visa non-haji.

Sementara itu, kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji Indonesia musim haji 1445 Hijiryah/2024 Masehi akan berangkat pada Minggu, 12 Mei 2024.

“Proses pembagian kloter dan penyusunan jadwal keberangkatan dan kepulangan jemaah sudah selesai. Kloter pertama akan mulai terbang pada 12 Mei 2024 ke Tanah Suci,” kata Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab.

BACA JUGA:

Kloter pertama yang akan terbang ke Arab Saudi berasal dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Solo, Surabaya, Batam, Palembang, Banjarmasin, Kertajati, Lombok, Makassar, dan Padang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: