Pasangan Suami Istri di Sumsel Lahirkan Anak dengan Kondisi Mata Satu, Teringat Kisah Tahun 2018

Pasangan Suami Istri di Sumsel Lahirkan Anak dengan Kondisi Mata Satu, Teringat Kisah Tahun 2018

Ilustrasi kelahiran bayi, masyarakat di hebohkan dengan viralnya video kelahiran bayi perempuan dengan keadaan mata hanya satu.--Freepik

BACA JUGA:Polisi Ungkap Sosok 3 Tersangka Kasus Perdagangan Bayi di Tambora, Salah Satunya Orangtua Korban

Sebelumnya, kelahiran bayi perempuan bermata satu juga sempat terjadi di wilayah Mandailing Natal, Sumatera Utara pada tahun 2018 silam.

Bayi perempuan yang lahir dengan bobot 2,4 kilogram tersebut merupakan anak dari pasangan Atana Ariyanto dan juga Suriyanti.

Diketahui bayi perempuan tersebut terlahir dalam kondisi yang tidak sempurna, putri mungilnya lahir dalam kondisi mata satu tanpa hidung. Namun organ tubuh lainnya lengkap.

Melihat kondisi bayinya membuat Atana dan Suriyanti tidak bisa berkata-kata. Mereka sungguh sangat terkejut dan tidak menyangka anaknya bisa terlahir dalam kondisi seperti itu.

Selama kehamilan hingga waktu untuk melahirkan, pasangan tersebut mengaku tidak pernah melakukan pemeriksaan USG. Hal ini yang menyebabkan tidak mengetahui kondisi putrinya secara langsung selama dalam kandungan.

Melihat kondisi bayi yang sangat memperihatinkan, tim dokter langsung melakukan tindakan pengawasan intensif guna memantau perkembangan bayi setelah dilahirkan tanpa adanya hidung tersebut.

Dokter juga melakukan berbagai upaya dan rutin melakukan pengecekan terhadap kondisi vital bayi malang tersebut.

Akan tetapi takdir berkata lain, setelah 7 jam pasca kelahirannya. Putri kelima dari pasangan Atana Ariyanto dan juga Suriyanti meninggal dunia.

Menurut keterangan dari para dokter yang menangani kasus tersebut, menjelaskan bahwa bayi dari pasangan Atana Ariyanto dan juga Suriyanti mengalami permasalahan jantung karena detak jantung berkurang dari 100 per menit.

Kata dokter Syarifuddin, kondisi bayi tersebut terjadi bisa karena paparan merkuri, obat-obatan, atau virus rubella.

Hal ini disebabkan lantaran mereka tinggal tidak jauh dari lokasi Atana bekerja di dekat pertambangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: