Hati-hati Hadits Palsu Amalan Rajab, Ustadz Adi Hidayat: Jangan Sembarang Pakai Dalil

Hati-hati Hadits Palsu Amalan Rajab, Ustadz Adi Hidayat: Jangan Sembarang Pakai Dalil

Hati-hati mengamalkan hadits palsu, Ustadz Adi Hidayat: jangan sembarangan memakai dalil--Foto : tangkapan layar YouTube

Jadi, menurut Ustadz Adi Hidayat jika ingin mengamalkan sesuatu, jangan bersandar pada hadits palsu, sebaiknya cari hadits yang lebih baik atau shahih.

BACA JUGA:

Hadits Shahih Puasa Rajab

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, puasa di bulan Rajab hukumnya adalah sunnah. Dalilnya adalah hadits Muslim nomor 1.960 dari riwayat Sayyidah Aisyah, diperkuat oleh keterangan Ibnu Abbas RA. Disebutkan bahwa nabi sering meningkatkan puasa di bulan-bulan haram, termasuk di bulan Rajab.

Diriwayatkan dalam hadits tersebut,"Kata Sayyidah Aisyah termasuk juga kemudian Ibnu Abbas radhiallahu ta'ala anhuma, saya kadang melihat Nabi SAW sering puasa seakan-akan gak buka, tapi juga sering melihat beliau buka seakan-akan tidak berpuasa".

Berdasarkan dalil hadits di atas, UAH menjelaskan, meningkatkan ibadah dengan berpuasa di bulan-bulan haram sunnah dilakukan, walaupun tidak dikhususkan di satu bulan saja.

Melakukan puasa di bulan Rajab, sah saja dilakukan seperti puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, dan puasa Dawud.

BACA JUGA:

Keutamaan Puasa di Bulan Rajab

Menurut Ustadz Adi Hidayat, tidak ada keutamaan khusus jika melakukan puasa di bulan Rajab. Seperti, jika berpuasa di bulan Rajab maka akan diampuni semua dosa dan masuk surga.

"Jika seperti itu, ngapain puasa di bulan Ramadhan?" ujar UAh.

jadi, kesimpulannya, keutamaan berpuasa di bulan Rajab sebenarnya hanya keutamaan umum seperti yang disebutkan dalam dalil-dalil beribadah di bulan-bulan haram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: