Alasan PP Muhammadiyah Usulkan Sidang Isbat Idul Fitri 2024 Dihapus

Alasan PP Muhammadiyah Usulkan Sidang Isbat Idul Fitri 2024 Dihapus

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti-ilustrasi-Muhammadiyah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengusulkan agar sidang isbat penetapan Idul Fitri 2024 tidak perlu digelar.

Menurutnya, meski PP Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024, namun Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024 akan sama dengan pemerintah. 

“Insya Allah Idul Fitri akan bareng. Jadi tidak perlu sidang isbat, sehingga bisa hemat anggaran," kata Abdul Mu’ti dalam acara Tarhib Ramadan dan Milad ke-3 Desa Mindahan Kidul, Batealit, Jepara, Minggu 3 Maret 2024.

Abdul Mu’ti menjelaskan, bahwa selama ini penetapan Idul Fitri antara metode hisab dan ru’yah lebih sering menghasilkan perbedaan. 

BACA JUGA:Tips Atasi Sembelit saat Jalani Puasa Ramadhan: Insya Allah Ibadah Jadi Lancar dan Nyaman!

BACA JUGA:Outfit Ramadan Paling Banyak Diburu di Thamrin City: Outer Tile hingga Gamis Pompom, Harga Mulai Rp950 Ribu

Muhammadiyah lebih cenderung melakukan hisab haqiqi, sementara pemerintah menggunakan ru’yatul hilal (melihat hilal dengan mata telanjang). 

"Posisi hilal saat akhir Ramadan sudah di atas 8 derajat. Dengan posisi seperti itu, hilal sudah bisa dilihat jelas. Dengan begitu, semua ormas Islam akan sama dalam menentukan Idul Fitri,” ujarnya.

Abdul Mu’ti memastikan, bahwa selama ini Muhammadiyah menggunakan hisab dalam menentukan puasa dan Idul Fitri. Menurutnya, hal itu sebagain bagian dari sunnah, bukan bid’ah. 

“Dengan ilmu hisab, saat ini Muhammadiyah sudah menyusun kalender hingga 100 tahun ke depan,” tegasnya

BACA JUGA:Eksplor Keindahan Pulau Wayang, Permata Tersembunyi Lampung yang Wajib Dikunjungi

“Jadi, hisab itu bukan bid’ah. Isyaratnya sudah ada di dalam Quran," imbuhnya. 

Abdul Mu'ti menjelaskan, bahwa Allah menciptakan matahari dan bulan itu agar umat mengetahui hitungan tahun dan hisab.

"Bila Rasulullah saat itu belum melakukan hisab, kata Mu’ti, karena memang saat itu masih ada keterbatasan ilmu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: