NTP Naik 1,77 Persen, Pendapatan Petani di Bengkulu Meningkat

NTP Naik 1,77 Persen, Pendapatan Petani di Bengkulu Meningkat

Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal , ME Foto : Radar Bengkulu - Disway --

JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Petani di Bengkulu terus memperlihatkan kinerja usaha pertaniannya sehingga mampu menaikkan tingkat produktivitas dan akhirnya berujung kepada kesejahteraan meningkat.

Semua itu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) untuk  periode Februari dibanding periode bulan sebelumnya atau Januari.

Indiktor ini bisa menyiratkan saat sekarang semua Petani di Bengkulu  meningkat kesejahteraannya.

Hal tersebut dampak dari program-program unggulan petani berjalan baik

BACA JUGA:Lengkapi Surat-surat Kendaraanmu! Razia Besar-besaran Mulai Digelar Besok, Patuhi Lalu Lintas!

Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, ME menjelaskan Nilai Tukar Petani (NTP) Bengkulu bulan Februari sebesar 162,96 persen atau naik sebesar 1,77 persen. 

"Peningkatan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani naik sebesar 2,89 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani naik lebih rendah 1,11 persen," ujarnya saat menyampaikan rilis Jumat 1 Maret 2024. 

Nilai Tukar Petani adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani dibandingkan dengan harga yang dibayar petani. Ringkasnya adalah NTP dipergunakan untuk  melihat daya beli petani.

''Naiknya NTP adalah berarti naik juga daya beli petani,''tukasnya.

BACA JUGA:Bolehkah Ibu Hamil Tidak Berpuasa? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Bengkulu, peningkatan NTP pada Februari 2024, disebabkan peningkatan terjadi pada indeks harga hasil produksi pertanian.

Sedangkan Indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dan biaya produksi dan penambahan barang modal meningkat lebih rendah.

Peningkatan yang terjadi pada NTP Februari 2024 dipengaruhi oleh peningkatan NTP yang terjadi pada seluruh subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,69 persen.

Subsektor Holtikultura sebesar 9,62 persen; subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,63 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,04 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,81 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: