Mitos atau Fakta: Ketindihan saat Tidur Akibat Ulah Mahluk Halus?

Mitos atau Fakta: Ketindihan saat Tidur Akibat Ulah Mahluk Halus?

Dalam dunia medis, fenomena ketindihan disebut sleep paralysis--Freepik

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Mungkin banyak yang mengalami badan seperti susah bergerak saat terbangun di tengah tidur. Hal tersebut banyak yang mengaitkan dengan hal mistis yang disebut ketindihan.

Faktanya ketindihan atau susah gerak saat terbangun di tengah tidur tidak ada kaitannya dengan hal mistis atau hal gaib.

Dalam dunia medis, fenomena ketindihan disebut sleep paralysis yang bisa terjadi pada setiap orang. Mulai dari usia remaja hingga dewasa.

BACA JUGA:Jarang Disadari, Inilah Penyebab Defisiensi Vitamin D pada Tubuh

BACA JUGA:3 Manfaat Lidah Buaya Dalam Menumbuhkan dan Menebalkan Rambut, Tak Perlu Khawatir Rontok

Sleep paralysis terjadi karena kerja otak dan otot tubuh tidak berlangsung selaras. Otot tubuh ingin bangun dari tidur, tapi otak masih "lumpuh" sehingga belum siap mengirimkan sinyal untuk menggerakkan anggota badan.

Lebih lanjut sleep paralysis dalam dunia medis dibedakan menjadi dua macam:

1. Hypnagogic sleep paralysis

Ketindihan ini terjadi menjelang tertidur nyenyak. Jika Anda mengalami ketindihan jenis ini, Anda dalam kondisi sadar, tapi Anda tidak bisa berbicara atau menggerakkan anggota badan.

2. Hypnopompic sleep paralysis.

Ketindihan ini terjadi ketika Anda tiba-tiba tersadar pada akhir masa tidur. Selama tidur, tubuh secara bergantian mengalami dua proses yakni gerakan mata cepat atau rapid eye movement (REM) dan gerakan mata tidak cepat non-REM (NREM). Sebesar 75% proses tidur adalah NREM dan sisanya REM. Hypnopompic dapat terjadi jika Anda tersadar dari masa tidur, tapi masih dalam proses REM.

Penyebab Sleep Paralysis Terjadi pada Seseorang

1. Keturunan

Ketindihan bisa terjadi karena faktor genetik. Jika Anda pernah mengalami ketindihan, anak atau orang tua Anda juga pernah melakukan hal sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: