Fenomena Ketindihan: Misteri dan Penjelasannya
Fenomena Ketindihan: Misteri dan Penjelasannya--https://www.freepik.com/free-photo/man-sleeping-bed_18654962.htm#fromView=search&page=1&position=20&uuid=f362b6e5-5bd9-4a35-b4c0-2b25e425202f
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID-Pernahkah anda tiba tiba terbangun saat malam hari dan anda tidak bisa menggerakan tubuh anda sendiri? Bisa jadi anda mengalami fenomena ketindihan.
Fenomena ketindihan, atau sleep paralysis dalam istilah ilmiahnya, adalah pengalaman yang dialami seseorang saat mereka terjaga dari tidur, tetapi tubuh mereka tidak dapat bergerak.
Hal ini seringkali disertai dengan sensasi tertekan atau tercekik, serta mungkin disertai dengan halusinasi visual atau auditori yang menakutkan.
Saat mengalami ketindihan, seseorang biasanya menyadari bahwa mereka terbangun dan benar-benar sadar, tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara.
BACA JUGA:
- Mitos atau Fakta: Ketindihan saat Tidur Akibat Ulah Mahluk Halus?
- Bahaya! Inilah Dampak Buruk Untuk Kesehatan Jika Sering Bermain Ponsel Sebelum Tidur
Sensasi ini seringkali disertai dengan perasaan tertekan atau tercekik, serta ketakutan yang intens. Beberapa orang juga melaporkan pengalaman melihat atau mendengar kehadiran entitas yang menakutkan atau aneh di sekitar mereka.
Penyebab
Jika anda berpikir ketindihan terjadi karena adanya gangguan dari mahluk halus, maka sebaiknya anda menghempaskan pemikiran itu terlebih dahulu. Sebab, fenomena ketindihan ini memiliki penyebab logis secara medisnya, seperti :
- Gangguan Tidur: Ketindihan seringkali terjadi saat seseorang tidur dalam posisi tidur terlentang yang dapat menyebabkan saluran udara terhambat.
- Gangguan Tidur REM: Ketindihan terjadi ketika seseorang terbangun secara parsial dari tidur REM (rapid eye movement), fase tidur yang paling sering terkait dengan mimpi.
- Stres dan Kecemasan: Stres dan kecemasan dapat meningkatkan kemungkinan mengalami ketindihan.
- Kurangnya Tidur: Kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur juga dapat meningkatkan risiko ketindihan.
- Faktor Genetik: Ada bukti bahwa faktor genetik juga dapat berperan dalam kecenderungan seseorang untuk mengalami ketindihan.
Ketindihan disebabkan oleh gangguan pada proses normal tidur dan bangun, yang menyebabkan terjadinya disinkronisasi antara tahap tidur dan bangun.
Saat tubuh masih dalam keadaan tidur tetapi pikiran sudah bangun, otak bisa menghasilkan halusinasi untuk menjelaskan mengapa tubuh tidak bergerak sesuai keinginan.
Sensasi tertekan atau tercekik bisa terjadi karena tekanan pada dada karena posisi tidur atau karena perasaan panik.
Penanganan
Ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya fenomena ketindihan atau sleep paralysis, diantaranya :
- Peningkatan Kualitas Tidur: Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas dapat membantu mengurangi risiko mengalami ketindihan.
- Pengaturan Pola Tidur: Menjaga pola tidur yang teratur dan tidur dalam posisi yang nyaman dapat membantu mencegah ketindihan.
- Mengelola Stres: Mengelola stres dan kecemasan dapat membantu mengurangi kecenderungan mengalami ketindihan.
- Konsultasi dengan Profesional: Jika ketindihan menjadi masalah yang persisten atau mengganggu kehidupan sehari-hari, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli tidur untuk saran dan bantuan lebih lanjut.
Fenomena ketindihan adalah pengalaman yang menakutkan namun umum dialami oleh banyak orang. Meskipun seringkali tidak berbahaya, ketindihan dapat menjadi pengalaman yang sangat menakutkan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan penanganannya, kita dapat mengurangi ketakutan dan ketidaknyamanan yang terkait dengan fenomena ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: