Abaikan Peringatan 12 Negara, Kapal Drone Houthi Yaman Diledakan di Laut Merah

Abaikan Peringatan 12 Negara, Kapal Drone Houthi Yaman Diledakan di Laut Merah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Selang sehari setelah diberikan peringatan 12 negara termasuk AS,Inggris dan Jepang 3 Januari 2024, hari kamis sebuah kapal tak berawak Houthi yang memuat bahan peledak diledakkan di Laut Merah pada Kamis 4 Januari 2024. 

Meski terjadi ledakan, hal itu tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa menurut keterangan pihak Angkatan Laut A.S.

Diketahui, Kelompok Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran, telah meluncurkan gelombang demi gelombang ledakan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial sejak 19 November 2023. 

Hal itu dilakukan dalam upaya untuk menimbulkan kerugian dalam apa yang mereka katakan sebagai protes terhadap operasi militer Israel di Gaza.

Kampanye ancaman Houthi Yaman itu, menyebabkan beberapa perusahaan yang berafiliasi dengan Israel menunda transit melalui Laut Merah.

BACA JUGA:

Kapal-kapal tersebut kemudian rela  menempuh perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal dengan mengelilingi Afrika,demi menghindari serangan Houthi.

Dalam keterangannya, Wakil Laksamana Brad Cooper, yang memimpin pasukan Angkatan Laut AS di Timur Tengah, mengatakan kepada wartawan pada Kamis (4/1) lalu bahwa kapal Houthi yang meledak melaju sekitar 50 mil (80 km) ke Laut Merah.

"Serangan itu terjadi dalam jarak beberapa mil dari kapal yang beroperasi di daerah tersebut – kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS – dan kami semua menyaksikan ledakan itu,” kata Cooper kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa sasaran serangannya tidak jelas.

Menurut Cooper lebih lanjut, kini telah terjadi 25 serangan yang dilakukan kelompok Houthi terhadap kapal dagang yang transit di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden.

Ia lalu menambahkan, tidak terlihat tanda-tanda bahwa perilaku tidak bertanggung jawab mereka akan mereda.

Serangan Houthi yang berulang kali itu telah meningkatkan tekanan pada Presiden Joe Biden untuk merespons secara militer.

Yang mana hal ini jadi sesuatu yang enggan dilakukan oleh pemerintahannya karena takut akan meningkatnya ketegangan regional.

Di sisi lain kebijakan ini mendapat komentar dari pensiunan jenderal Marinir bintang empat Frank McKenzie, yang memimpin pasukan AS di Timur Tengah hingga pensiun pada tahun 2022, mengatakan tanggapan pemerintahan Biden terhadap serangan di Laut Merah dan terhadap pasukan AS di pangkalan di Irak dan Suriah terlalu “tentatif” dan "tidak fokus".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: