Serangan ke Israel Dianggap Selesai, Iran Ingatkan Amerika Jangan Ikut Campur

Serangan ke Israel Dianggap Selesai, Iran Ingatkan Amerika Jangan Ikut Campur

Wakil Tetap Iran Amir Saed Iravani untuk PBB-Foto: X-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID-Wakil Iran di PBB mengatakan serangan yang berlangsung Minggu 14 April 2024, dini hari dianggap selesai. 

Namun, pihaknya dapat memberikan respons yang jauh lebih kuat bila Israel melakukan kesalahan lain.

Serangan udara ini merupakan respons Iran atas pengeboman konsulat mereka di Damaskus, Suriah, yang dilakukan Israel pada 1 April lalu.

"Dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah, tindakan militer Iran merupakan respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus. Masalah ini dapat dianggap selesai," kata Wakil Tetap Iran Amir Saed Iravani untuk PBB dalam penjelasannya yang dipublikasikan di X.

BACA JUGA:Pemerintah Iran Buka Suara Usai Membombardir Israel: Hak yang Wajar untuk Membela Diri!

Dalam pernyataannya Amir menegaskan bahwa konflik ini hanya urusan negaranya dan Israel. Ia mengingatkan Amerika Serikat untuk menjauhi konflik ini.

Dalam surat yang diunggah di X, Amir mengatakan posisi Iran konsisten mendukung Piagam PBB dan hukum internasional. 

Sebelumnya, Iran telah meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel. Serangan tersebut membuat  salah satu pangkalan militernya mengalami kerusakan akibat serangan Iran, Minggu 14 April 2024.

Juru bicara Angkatan Darat Daniel Hagari mengatakan lebih dari 200 drone dan rudal diluncurkan dari Iran ke Israel. 

Seperti dilansir dari Anadolu Agency, Hagari membenarkan bahwa satu pangkalan militer mengalami kerusakan ringan dalam serangan itu.

Hagari mengklaim sebagian besar drone dan rudal berhasil dicegat dan ditembak jatuh oleh angkatan udara sebelum mencapai sasarannya.

BACA JUGA:Rusia Kirim Kapal Perang Angkatan Laut ke Iran

Sementara, sejumlah pemimpin global mengecam tindakan Teheran dan mendesak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres melalui akun X-nya menyerukan penghentian segera permusuhan ini.

“Saya sangat khawatir mengenai bahaya nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh kawasan. Baik kawasan ini maupun dunia tidak mampu menanggung perang lainnya lagi,” kata Guterres memperingatkan dalam pernyataannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: