Viral Kamar Kos Dipenuhi Sampah, Inilah Ciri Serta Dampak Dari Gangguan Mental Hoarding Disorder
Sementara hoarder, sebutan untuk orang dengan hoarding disorder, menyimpan benda apa pun dan menumpuknya secara sembarangan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas perilaku hoarder, yang perlu Anda ketahui sehingga Anda maupun orang di sekitar Anda tidak terjebak atau terkena gangguan satu ini.
Ciri-Ciri Hoarding Disorder
Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas perilaku hoarder, di antaranya:
-
Menyimpan barang yang sering kali dianggap tidak bernilai
Barang yang disimpan hoarder dianggap tidak bernilai bagi orang lain. Contoh barang yang sering kali disimpan adalah koran, majalah, kantung kertas dan plastik, boks karton, foto, peralatan rumah tangga, makanan, pakaian, dan lainnya.
Pada kasus tertentu, seseorang bisa melakukan hoarding binatang―yaitu memiliki banyak hewan peliharaan daripada yang mampu dirawat secara aman dan efektif.
-
Kesulitan mengatur barang dan membuat keputusan
Bagi hoarder, barang kepunyaannya dianggap bernilai dan mungkin akan digunakan di kemudian hari. Oleh karena itu, hoarder kesulitan untuk memilah barang mana yang perlu disimpan dan dibuang.
-
Sangat terikat dengan barang miliknya
Hoarder biasanya akan marah jika seseorang mencoba membuang dan merapikan barang-barangnya. Bahkan, hal sederhana seperti menyentuh atau memindahkan tumpukan barangnya bisa membuat seorang hoarder marah.
BACA JUGA:
- Mengenal Bipolar Disorder Dan Cara Pengobatannya, Orang Tua dan Kaum Remaja Wajib Tau!
- Bukan Cuma Depresi, Inilah Jenis-jenis Gangguan Mental pada Remaja dan Ciri-ciri yang Dialaminya
Dampak Hoarding Disorder
1. Mengalami Konflik dengan Keluarga
Dalam penelitian berjudul Perancangan Informasi Hoarding Disorder Melalui Media Aplikasi Berbasis Windows (2020) oleh Zulfa Adilla, salah satu dampak psikologis Hoarding Disorder adalah konflik dalam hubungan keluarga.
Barang-barang yang ditimbun oleh seorang Hoarder sering kali mengganggu ruang gerak anggota keluarga lain. Hal ini dapat menciptakan rasa frustrasi, marah, dan ketidaknyamanan dalam keluarga.
Anak atau saudara dari Hoarder juga mungkin merasa malu ketika ada orang lain yang berkunjung ke rumah mereka karena kondisi rumah yang berantakan.
Konflik seperti ini dapat mengakibatkan hubungan yang tegang dalam keluarga, bahkan mencapai tingkat perceraian, karena pasangan seorang Hoarder mungkin tidak tahan dengan gaya hidup yang sulit diterima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: