Hasil Survei: 20 Persen Gen Z Sebut Instagram dan TikTok yang Paling Merusak Kesehatan Mental

Minggu 18-08-2024,15:30 WIB
Reporter : Viza Aulia Zahra
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Survei terbaru yang dilakukan oleh Talker Research atas permintaan LG Electronics mengungkapkan bahwa tiga dari empat generasi Z di Amerika Serikat menyalahkan media sosial sebagai penyebab utama kerusakan kesehatan mental mereka.

Survei ini melibatkan 2.000 pengguna media sosial dari generasi Z, menunjukkan bahwa meskipun mereka menyadari dampak negatifnya, media sosial tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.

Menurut survei tersebut, sebanyak 20 persen responden menyebut Instagram dan TikTok sebagai platform yang paling merusak kesehatan mental mereka, sementara 13 persen lainnya menyalahkan Facebook.

Pengguna rata-rata menghabiskan sekitar lima setengah jam per hari di aplikasi media sosial, dengan 45 persen responden mengaku bahwa mereka menggunakan media sosial lebih lama dibandingkan teman-teman mereka.

Alasan Utama Penggunaan Media Sosial

Sebagian besar generasi Z menggunakan media sosial karena alasan-alasan tertentu yang sangat terkait dengan keseharian mereka.

Rasa bosan menjadi alasan utama bagi 66 persen responden, diikuti oleh pencarian hiburan (59 persen), mendapatkan informasi (49 persen), dan memantau aktivitas teman (44 persen).

Meskipun alasan-alasan tersebut tampak sederhana, penggunaan media sosial yang intens ini ternyata memiliki dampak yang lebih mendalam terhadap kondisi emosional mereka.

Dampak Emosional dari Penggunaan Media Sosial

Hampir setengah dari responden (49 persen) melaporkan bahwa mereka sering mengalami emosi negatif akibat penggunaan media sosial, dengan stres dan kecemasan memengaruhi 30 persen di antaranya.

Menurut survei, hanya butuh sekitar 38 menit scrolling bagi mereka yang mengalami perasaan negatif untuk merasakan penurunan suasana hati.

Louis Giagrande, kepala pemasaran A.S. di LG Electronics, dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa terlalu banyak waktu yang dihabiskan di dunia maya sering kali membuat pengguna merasa lelah dan kurang terstimulasi secara mental.

"Kami mendorong semua orang untuk lebih selektif dalam memilih konten media sosial agar bisa menyeimbangkan, menginspirasi, dan memberikan kebahagiaan dalam hidup mereka," ujarnya.

Keinginan untuk Mengubah Pengalaman di Media Sosial

Studi ini juga menunjukkan bahwa ada keinginan kuat dari generasi Z untuk mengubah cara mereka berinteraksi dengan media sosial. Sebanyak 62 persen responden berharap dapat "mengatur ulang" feed media sosial mereka dan memulai dari awal.

Kategori :