Tragis! Santri di Banyuwangi Meninggal Dunia Setelah Dianiaya Senior
Ilustrasi - Santri di Banyuwangi Meninggal Dunia Setelah Dianiaya Senior--
BANYUWANGI, RADARPENA.CO.ID - Santri berusia 14 tahun berinisial AR, yang sempat koma selama enam hari setelah menjadi korban penganiayaan oleh enam seniornya di Pondok Pesantren BANYUWANGI, akhirnya meninggal dunia.
AR yang berasal dari Buleleng, Bali, menghembuskan napas terakhir di ruang ICU RSUD Blambangan pada Kamis, 2 Januari 2025, sekitar pukul 13.50 WIB.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega.
Andrew mengatakan bahwa AR meninggal dunia setelah menjalani operasi herniasi batang otak akibat pendarahan hebat.
"Betul meninggal di RSUD, sekira pukul 13.50 WIB," kata Andrew saat dikonfirmasi.
AR sebelumnya tidak sadarkan diri selama enam hari setelah dianiaya oleh enam santri seniornya pada 27 Desember 2024 sekitar pukul 22.00 WIB.
Setelah kejadian tersebut, ia dirawat intensif di rumah sakit dan menjalani perawatan medis yang cukup intensif.
Proses hukum terhadap para pelaku pun tetap dilanjutkan meski AR telah meninggal.
Para pelaku penganiayaan, yang terdiri dari enam santri senior, yakni HR (17), IJ (18), MR (19), S (18), WA (15), dan Z (18), telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Rama Samtama Putra, menjelaskan bahwa empat di antara pelaku berstatus dewasa, sementara dua lainnya masih berusia anak-anak.
Pihak kepolisian masih mendalami peran masing-masing tersangka serta motif dari tindak penganiayaan tersebut.
Andrew juga menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan perubahan pasal dalam dakwaan terhadap para pelaku agar bisa dijerat dengan lebih tegas.
"Proses hukum tetap berjalan, dan para pelaku sudah ditahan di Mapolresta," ujarnya.
Mengenai pemakaman AR, pihak kepolisian belum mendapatkan informasi lebih lanjut, namun kemungkinan besar jenazah akan dibawa pulang oleh keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: