Epidemi Pneumonia di China Dikhawatirkan Mengulang Sejarah Pandemi Covid

Rabu 29-11-2023,07:47 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

Otoritas Kesehatan China menegaskan mereka tidak menemukan "penyakit yang tidak biasa atau baru" dalam kasus ini.

BACA JUGA:Kasus Pneumonia di China Melonjak, Akankah Covid Terulang?

BACA JUGA:Lebih Berbahaya Mana, Pneumonia atau TBC ?

Saat ini pneumonia misterius China yang sebabkan anak-anak harus dirawat di rumah sakit.

Lonjakan penyakit pernapasan yang membebani sistem layanan kesehatannya. Tak cuma itu, penyakit ini juga memicu kekhawatiran global atas kemungkinan ancaman pandemi baru, sama seperti yang terjadi akibat Covid-19 beberapa tahun lalu.

Peningkatan penyakit pernapasan secara nasional, terutama menyerang anak-anak, pertama kali dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok pada tanggal 13 November, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pasien melaporkan gejala seperti demam, kelelahan dan batuk.Akan tetapi sampai saat ini tidak ada kematian yang dilaporkan.

Negara ini melaporkan ada 205 klaster influenza atau flu dalam seminggu. Serangan penyakit ini dimulai pada 13 November lalu. Jumlah pasien meningkat tinggi dibandingkan dengan 127 klaster pada minggu sebelumnya.

Meningkatnya beban kasus telah menyebabkan antrean panjang dan waktu tunggu yang sangat melelahkan di rumah sakit anak-anak di kota-kota seperti Beijing, Tianjin dan Liaoning.

Mengutip CNA, Komisi Kesehatan Nasional mengaitkan peningkatan infeksi ini dengan peredaran patogen yang diketahui- terutama influenza, tetapi juga pneumonia mikoplasma, virus pernapasan syncytial (RSV), rhinovirus, adenovirus, serta COVID-19.

Faktor lain yang berkontribusi adalah datangnya musim dingin. Dan tahun ini merupakan musim dingin pertama di Tiongkok sejak negara itu mencabutkebijakan nol-COVIDhampir setahun yang lalu.

Tak dimungkiri, peningkatan penyakit pernapasan di musim dingin bukanlah hal yang jarang terjadi.

Apa yang dilakukan China mengenai pneumonia misterius China ini?

Pemerintah mendorong upaya terkoordinasi untuk melawan penyebarannya.

Komisi Kesehatan Nasional telah menyerukan "langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi yang efektif" untuk diterapkan di lokasi-lokasi seperti sekolah, lembaga penitipan anak, dan panti jompo.

Selain itu rumah sakit telah diminta untuk meningkatkan kapasitas mereka dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menilai pasien berdasarkan tingkat keparahan infeksi, agar dapat mengidentifikasi pasien yang sakit parah dengan lebih baik.

Komisi juga menyerukan agar lebih banyak klinik dibuka, jam layanan diperpanjang dan pasokan obat-obatan ditingkatkan.Pemerintah juga mendorong anak-anak dan orang lanjut usia untuk mendapatkan vaksinasi.

Kategori :