JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Konflik jalur Gaza yang berkepanjangan di Palestina antara Hamas dan Israel belum memperlihatkan penyelesaian.
Berbagai macam upaya sudah di lakukan pihak Israel untuk memblokade logistik Hamas. Dari mulai memutus aliran listrik, air dan makanan ke jalur Gaza.
Namun Hamas dilaporkan masih memberikan perlawanan berupa tembakan rudal balasan kepada Israel. Meski tak se sporadis Tel Aviv, Hamas masih memberikan perlawanan nya.
Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan, sekuat apa Hamas mempunyai dana untuk tetap melanjutkan perang Hamas Israel ini.
BACA JUGA:
- Sejumlah Artis Hollywood Berikan Petisi Untuk Biden Terkait Gencatan Senjata Yang Dilakukan Israel Terhadap Palestina
- Serangan Israel Ke Palestina Telah Berubah Menjadi Tragedi Kemanusiaan, Meluas Hingga Libatkan Yaman dan Cina
Di artikel RadarPena kali ini kita akan bahas dari mana tentara Hamas berasal dan dari mana juga sumber dana untuk bertahan dalam perang melawan Israel di jalur Gaza. Di kutip dari berbagai sumber berikut ini tentang tentara hamas dan sumber dananya.
Asal Muasal Tentara Hamas
Gerakan Hamas didirikan pada tahun 1987 oleh Sheikh Ahmed Yassin, seorang pengungsi Palestina yang tinggal di Gaza, selama intifada pertama, atau pemberontakan, yang ditandai dengan protes yang meluas terhadap pendudukan Israel.
AP News mewartakan, Hamas adalah singkatan dari Islamic Resistance Movement atau Gerakan Perlawanan Islam. Hamas disebut muncul dari salah satu kelompok Sunni paling terkemuka di dunia, Ikhwanul Muslimin, yang didirikan di Mesir pada tahun 1920-an.
Hamas terus melakukan perjuangan bersenjata melawan Israel dengan tujuan membebaskan Palestina. Selain pergerakan lewat senjata, Hamas juga memberikan program kesejahteraan sosial kepada para korban pendudukan Israel.
Pasca perjanjian Oslo 1990-an, Hamas menentang keras kesepakatan damai antara PLO dengan Israel.
"Kami tidak akan melepaskan satu inci pun dari tanah air Palestina, tidak peduli apapun tekanan yang terjadi dan tidak peduli berapa lama pendudukannya," ucap Khaled Meshaal, mantan pemimpin Hamas yang lebih banyak menghidupkan waktunya di pengasingan.