Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas yang Bakal Gantikan Posisi Ismail Haniyeh
Profil Yahya Sinwar pimpinan Hamas yang tewas oleh Israel-Sumber : Pinterest-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Setelah Meninggalnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Berikut Profil Yahya Sinwar Pemimpin Baru HamasPada minggu lalu, dunia politik internasional dipenuhi dengan berita mengenai kematian Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas.
Dalam konteks ini, Hamas telah menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik barunya. Berikut adalah profil lengkap tentang Yahya Sinwar, pemimpin baru Hamas.
Latar Belakang dan Karier
Yahya Sinwar lahir pada tahun 1962 di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza Selatan. Ia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987 ketika Sheikh Ahmad Yassin mendirikan kelompok tersebut.
Pada tahun berikutnya, Sinwar mendirikan badan keamanan internal Hamas dan kemudian memimpin unit intelijen yang didedikasikan untuk mengusir dan menghukum warga Palestina yang dituduh sebagai informan Israel.
Pengalaman dalam Hamas
Sinwar telah menjadi salah satu pejabat tinggi Hamas yang paling keras kepala. Ia ditangkap oleh Israel berulang kali pada awal tahun 1980-an karena keterlibatannya dalam aktivisme anti-pendudukan di Universitas Islam di Gaza.
Setelah lulus, ia membantu mendirikan jaringan pejuang untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap Israel. Kelompok tersebut kemudian menjadi Brigade Qassam, sayap militer Hamas.
BACA JUGA:
- Update Perkembangan Perang di Gaza: Israel Makin Menggila, Hamas Masih Tetap Tangguh!
- Pembebasan 2 Sandera dari Hamas Tewaskan 100 Orang, China Kecam Operasi Militer Israel di Kota Rafah
Peran dalam Hamas
Pada tahun 2011, Sinwar dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan yang membebaskan tentara Israel Gilad Shalit. Setelah dibebaskan, Sinwar dengan cepat naik pangkat di Hamas lagi.
Pada tahun 2012, ia terpilih menjadi biro politik kelompok itu dan ditugaskan untuk berkoordinasi dengan Brigade Qassam. Ia memainkan peran politik dan militer yang sangat penting dalam Hamas, terutama dalam mengkoordinasikan operasi militer dan politik.
Pemimpin Baru Hamas
Setelah kematian Ismail Haniyeh, Hamas menunjuk Sinwar sebagai pemimpin politik barunya. Pengumuman ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hamas.
Sinwar dikenal sebagai petinggi Hamas yang mengontrol Jalur Gaza dan telah menjadi salah satu dalang serangan terhadap Israel pada Oktober 2023. Tudingan ini membuat Sinwar menjadi salah satu anggota Hamas yang paling dicari Israel setelah Haniyeh.
Tantangan dan Peran Baru
Dalam peran barunya, Sinwar diharapkan untuk mendorong gerakan perlawanan Hamas melalui masa-masa yang tidak pasti.
Ia harus menghadapi tantangan untuk berkomunikasi dengan sesama anggota Hamas, menjalankan operasi politik harian, dan mengawasi negosiasi gencatan senjata Gaza sementara bersembunyi dari penindakan Israel.
Dengan memilihnya sebagai kepala biro politiknya, Hamas mengirimkan pesan pembangkangan kepada pemerintah Israel.
Reaksi Internasional
Pengangkatan Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas telah menimbulkan reaksi internasional. Israel telah menuding Sinwar sebagai salah satu dalang serangan pada Oktober 2023, yang membuatnya menjadi salah satu anggota Hamas yang paling dicari setelah Haniyeh.
Jaksa Mahkamah Internasional (ICC) juga telah menangkapnya dalam daftar tersangka atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang.Dalam konteks ini, Sinwar telah menjadi subjek perhatian internasional karena perannya dalam meningkatkan ketegangan antara Israel dan Hamas.
Namun, ia juga dihargai oleh banyak orang Palestina sebagai seorang yang keras kepala dalam membela kepentingan Hamas dan mendorong gerakan perlawanan melawan pendudukan Israel.
Dengan demikian, Yahya Sinwar telah diangkat sebagai pemimpin baru Hamas, membawa harapan baru dan tantangan besar dalam menghadapi masa depan yang tidak pasti di wilayah Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: