Bersama dengan sayap militernya, Hamas juga dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Mesir, serta Jepang.
Hamas lalu menjadi penguasa Jalur Gaza setelah menang pada Pemilu 2006. Mereka akhirnya memegang kendali atas lokasi ini dari tangan Otoritas Palestina.
Sejak saat itu hingga bertahan sampai sekarang, Israel melakukan blokade besar-besaran terhadap wilayah Gaza, baik darat maupun udara. Mereka membatasi pergerakan orang maupun barang yang keluar masuk Gaza.
Dari Mana sumber Dana Hamas ?
Secara detail, ada beberapa cara yang digunakan sayap pelayanan sosial Hamas dalam menghimpun dana. Berikut daftarnya:
1. Badan Amal
Secara historis, badan-badan amal yang berafiliasi dengan Hamas dengan kedok bantuan ke Gaza telah menjadi pendorong dana untuk sayap militernya. Meskipun sebagian dari dana tersebut pada akhirnya dapat menjangkau sasaran, seringkali organisasi amal tersebut memberikan dana ke sayap militer.
BACA JUGA:
- Konflik Antara Israel Dan Palestina Tak Kunjung Usai, Inilah Deretan Negara Yang Turut Gelar Aksi Demo Bela Palestina
- Ternyata Sudah 106 Tahun! Ini Alasan Israel Jajah Palestina: Konflik Panjang yang Tak Berujung Damai
Pada tahun 2003, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menetapkan lima badan amal berbeda di Inggris, Swiss, Austria, Lebanon, dan Prancis sebagai organisasi teroris atas dukungan mereka terhadap Hamas.
Pada tahun 2009, Departemen Kehakiman menghukum para pemimpin Holy Land Foundation for Relief and Development yang berbasis di AS karena memberikan dukungan keuangan kepada kelompok militan tersebut.
"Menanggapi tindakan keras internasional terhadap badan amal yang berafiliasi dengan Hamas, kelompok tersebut, dalam beberapa tahun terakhir, tidak terlalu bergantung pada metode penggalangan dana ini. Namun, hal ini tetap menjadi sumber pendapatan yang konsisten bagi kelompok militan tersebut," kata dua pakar kepada Insider.