2 Preman Ngamuk dan Todong Guru dengan Pisau saat Latihan Marching Band Anak TK di Pamulang

2 Preman Ngamuk dan Todong Guru dengan Pisau saat Latihan Marching Band Anak TK di Pamulang

Ilustrasi penganiayaan--berbagai sumber

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebuah video yang memperlihatkan aksi premanisme berupa pemalakan oleh dua orang diduga anggota ormas di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, menjadi viral di media sosial. 

Video tersebut menampilkan aksi dua pria yang membubarkan kegiatan marching band anak-anak TK di Kawasan Permata Pamulang, bahkan sempat menodongkan pisau di depan anak-anak.

Aksi mengerikan ini terjadi pada Jumat (14/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @wargatangsel, terlihat dua pria mendatangi penyelenggara marching band. 

Salah satu pelaku, yang mengenakan celana pendek, tiba-tiba memukul wajah seorang pria yang diduga panitia kegiatan. Sementara itu, pelaku lainnya, yang memakai celana loreng hitam-oranye, mengeluarkan ancaman dan makian di depan anak-anak TK.

"Jagoan pada lo, hah!" ujar salah satu pelaku dalam video tersebut. Parahnya, pria yang sama juga terlihat mengeluarkan benda yang diduga pisau dari balik pinggangnya. 

BACA JUGA:Viral di Bandung, Aksi Pembunuhan Makhluk tak Berdaya, Apa Motif Pelaku?

BACA JUGA:Viral Keributan di Malioboro, Diduga Oknum Juru Parkir Liar Serang PKL dan Mahasiswa

Aksi ini membuat anak-anak TK histeris dan ketakutan, sementara para guru hanya bisa menyaksikan aksi tak terpuji tersebut.

Menurut keterangan saksi yang diunggah oleh akun @wargatangsel, kedua pelaku mengamuk karena tidak diberi uang saat memalak di TK Little Be House. Kegiatan marching band pun terpaksa dibubarkan akibat aksi premanisme ini.

Kejadian ini telah dilaporkan ke pihak berwajib, namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi resmi dari kepolisian terkait penanganan kasus tersebut.

Aksi premanisme yang terjadi di hadapan anak-anak ini menuai kecaman dari warganet. Banyak yang menuntut agar pelaku segera ditindak tegas agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: