Viral Peternak Sapi Perah Boyolali Mandi Susu, Mentan Amran Sulaiman Langsung Turun Gunung
Viral aksi protes dari peternak sapi perah di Boyolali yang mandi air susu hingga buang 50 liter ton susu sapi.--instagram.com
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Petani susu dan peternak sapi perah di Boyolali hingga Pasuruan kecewa dan melakukan mandi susu. Video petani mandi 50 ribun liter susu pun kemudian viral di media sosial.
Aksi mandi susu dilakukan karena kecewa lantaran industri pengolah susu (IPS) melakukan pembatasan kuota susu segar dari peternak lokal dan memilih untuk mengambil susu impor.
Padahal, sebelumnya, pemerintah mengaku bahwa Indonesia kurang bisa memenuhi kebutuhan susu untuk konsumsi dalam negeri sehingga memiliki rencana mengimpor sapi untuk dibudidayakan serta meningkatkan produksi susu dalam negeri.
Terkait fenomena ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mempertemukan para peternak sapi perah, pengepul, dan industri pengolahan susu di Kantor Kementan, Jakarta, 11 November 2024.
BACA JUGA:
Melalui mediasi tersebut, seluruh pihak mencari jalan tengah sehingga susu yang telah diproduksi dalam negeri terserap seluruhnya.
Mentan Amran Sulaiman memediasi pertenak sapi perah dan pengusaha-zahro-radarpena.co.id Disway group
“Kami sudah mempertemukan industri, peternak, dan pengepul. Semuanya sudah sepakat untuk berdamai,” beber Mentan Amran, pada konferensi pers seusai pertemuan di kantor pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta.
Lebih lanjut, pihaknya juga tengah mempersiapkan regulasi yang mewajibkan IPS untuk menyerap susu dari para peternak lokal.
View this post on Instagram
Hal ini, sebut Amran, telah disepakati dalam pernjanjian yang ditandatangani seluruh pihak tersebut.
“Seluruh industri wajib menyerap susu peternak. Kami sudah sepakati, tandatangani, dan kirim surat ke dinas peternakan provinsi dan kabupaten untuk ditindaklanjuti,” ungkap Mentan Amran.
Melalui kebijakan ini, Amran menuntut agar IPS bisa menyerap semua susu peternak, kecuali apabila memang terjadi kerusakan.
BACA JUGA:
Kebijakan ini pun, menurutnya, dapat berdampak pada meningkatnya gairah para peternak sapi dalam berproduksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: