Viral! Peternak Sapi Perah di Boyolali Gelar Aksi Mandi Air Susu dan Buang 50 Ribu Liter Susu

Viral! Peternak Sapi Perah di Boyolali Gelar Aksi Mandi Air Susu dan Buang 50 Ribu Liter Susu

Viral aksi protes dari peternak sapi perah di Boyolali yang mandi air susu hingga buang 50 liter ton susu sapi.--instagram.com

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Viral di media sosial sebuah video yang melihatkan aksi dari sejumlah pengusaha industri susu sapi di Boyolali jadi sorotan karena aksi nekat mereka yang membuang 50 ton susu atau 50 ribu liter susu dalam puluhan drum dan tangki. Namun, sebagian susu segar tersebut dibagi-bagikan kepada warga.

Kemudian sebagian peternak lainnya melakukan aksi mandi susu di sebuah mobil bak terbuka di tengah-tengah kerumunan warga. Selanjutnya, susu sapi yang tersisa kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Winong.

Diketahui, industri susu sapi di Boyolali mengalami kelesuan dalam beberapa pekan terakhir. Ratusan ton susu tak terserap industri pengolahan susu (IPS) dengan sebagai alasan.

Program makan bergizi gratis sampai ikon sebagai Kota Susu pun seolah jadi ironi bagi petani dan peternak sapi perah Boyolali. Dalam aksinya itu, peserta terlihat membawa mobil bak terbuka berisi puluhan ken atau ketel besi tempat susu.

Iringan puluhan mobil itu bertolak dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali pada Sabtu, 9 November 2024 sekitar pukul 11.00. Mereka juga memasang spanduk protes di tiap mobil. 

BACA JUGA:

Di antaranya bertuliskan, "Frisian Flag Indonesia Tolong Utamakan Susu"; "STOP SUSU IMPOR"; "Susu Gratis; Pikir Peternak Sapi Perah; dll. Selain itu, para peternak juga menuliskan, "Kalau Solusinya Cuma "IMPOR" jadi Menteri ga Perlu Sekolah Tinggi."

Koordinator Aksi, Sriyono Bonggol, mengatakan sebagian digunakan untuk mandi dalam aksi solidaritas untuk para peternak ini. Sedang sebagian susu turut dibagikan gratis kepada warga pengguna jalan. 

“Total ada 50 ribu liter susu yang dibuang dalam aksi solidaritas ini. Jika di rupiahkan, uang yang dibuang dalam aksi ini mencapai Rp 400 juta,” ujar Sriyono kepada wartawan.

Dia mengatakan kebijakan tersebut membuat banyak peternak sapi perah di Boyolali terkena dampaknya. Dari 140 ribu liter susu peternak, masih ada 30 ribu liter susu yang tak terserap setiap harinya. Kejadian ini, kata dia, membuat koperasi menanggung kerugian atas 30 ribu liter susu yang tak dibeli pabrik ini. 

“Jika pengepul tak lagi beroperasi maka peternak yang akan menanggung kerugiannya. Sapi terus makan, sementara susu tak ada yang bisa membelinya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: