Viral! Fenomena Langka, Salju Turun di Tanah Al-Jawf Arab Saudi untuk Pertama Kalinya
Potret fenomena langka salju turun untuk pertama kalinya di gurun Al-Jawf, Arab Saudi.--instagram.com
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebuah fenomena langka kembali terjadi di tanah Arab Saudi yang terjadi di gurun Al-Jawf. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Gurun Al-Jawf diselimuti salju tebal.
Tentunya peristiwa ini mejadi perhatian masyarakat Arab Saudi, bahkan di seluruh dunia hingga viral di media sosial. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, hamparan gurun pasir yang biasanya gersang dan panas kini tertutupi oleh salju.
Pohon-pohon palem tampak kontras, berdiri tegak di antara bukit pasir yang kini berubah warna menjadi putih keperakan, layaknya negeri musim dingin di tengah gurun.
Sebuah video menunjukkan pemandangan musim dingin di gurun tersebut, saljunya nampak masih terus turun. Biasanya, suhu di gurun Al-Nafūd bisa mencapai 55°C, sehingga penurunan suhu mendadak ini menjadi fenomena yang langka.
Media pemerintah melaporkan, hujan deras dan badai es sempat melanda beberapa wilayah Al-Jawf pada Senin, 4 November 2024. Pusat Meteorologi Nasional Uni Emirat Arab menyatakan, ini disebabkan oleh sistem tekanan rendah dari Laut Arab menuju Oman.
BACA JUGA:
- Fenomena Langka! Warga Tabanan Bali Dihebohkan dengan Guyuran Hujan Lebat yang Disertai Butiran Es
- Peringatan Dini BMKG: 16 Wilayah Indonesia Ini Terancam Fenomena La Nina Oktober 2024, Waspada Hujan Lebat!
- Keajaiban Langit: Eksplorasi Fenomena Awan Induk Mutiara yang Menakjubkan di Seluruh Dunia
Pola cuaca ini membawa udara lembap ke wilayah kering. Hal tersebut menyebabkan badai petir, hujan es, dan hujan deras di seluruh Arab Saudi dan UAE.
Departemen Cuaca Saudi mengeluarkan peringatan cuaca buruk yang akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Badai petir, hujan deras tambahan, hujan es, dan angin kencang diperkirakan akan terus melanda kawasan ini.
Kejadian ini pertama kalinya dalam hampir setengah abad sejak suhu di wilayah tersebut turun di bawah titik beku. Meskipun mungkin tampak seperti kontradiksi, meskipun sekarang dan es tidak biasa di wilayah gurun yang panas, hal itu bukan sepenuhnya tidak diketahui.
Suhu di lanskap gurun dapat turun drastis dalam semalam, tetapi salju biasanya mencair lebih awal keesokan harinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: