Kenali Sindrom Polikistik Ovarium Pada Wanita, dari Gejala Hingga Cara Mengatasinya

Kenali Sindrom Polikistik Ovarium Pada Wanita, dari Gejala Hingga Cara Mengatasinya

Ilustrasi PCOS.--Freepik.com

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan kondisi gangguan hormonal pada wanita. Kondisi ini umumnya ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebihan, dan masalah kesuburan. 

Jika kita semakin abai, maka PCOS akan dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Lantas, bagaimana cara mengatasi PCOS pada wanita? Simak selengkapnya pada ulasan artikel di bawah ini.

Apa Itu PCOS?

Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) merupakan suatu penyakit ketika ovum atau sel telur pada perempuan yang tidak berkembang secara normal karena ketidakseimbangan hormon. 

BACA JUGA:

Pada PCOS, ovarium menghasilkan hormon androgen yang berlebihan. Androgen adalah hormon seks pria yang biasanya ada pada wanita dalam jumlah kecil. Kelebihan hormon ini bisa mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan atau kista.

Kondisi ini akhirnya menyebabkan sel-sel telur tidak bisa berkembang dengan sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur. Itulah mengapa PCOS seringkali menyebabkan wanita sulit untuk hamil. Risiko PCOS akan muncul setelah wanita mengalami masa pubertas. 

Pada wanita yang telah mengalami masa pubertas, biasanya PCOS terdeteksi saat usianya memasuki 20 hingga 30-an tahun. Dalam beberapa kasus, penyakit ini terdiagnosis saat wanita akan merencanakan kehamilan.

Selain itu, seorang yang mengalami kondisi obesitas pada saat masa pubertas juga berisiko mengalami PCOS pada usia tersebut. Jadi, sebaiknya waspada dengan selalu melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi setelah memasuki masa pubertas. 

Gejala PCOS

Gejala PCOS bervariasi. Setidaknya wanita dengan PCOS akan mengalami gejala umum seperti di bawah ini.

Periode mestrusi tidak teratur

Perempuan yang mengidap PCOS bisa mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Seperti dalam setahun, ia hanya mengalami menstruasi sebanyak kurang dari 8 kali, atau siklus menstruasinya datang setiap 21 hari atau lebih sering. Bahkan, dalam beberapa kasus, pengidap tidak lagi bisa mengalami menstruasi sama sekali.

Banyak kista dalam ovarium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: