Sering Konsumsi Obat Tidur? Inilah Efek Samping Dalam Jangka Panjang yang Perlu Diketahui
Ilustrasi penderita insomnia.--unsplash.com
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Mengonsumsi obat atau pill tidur memang dapat membantu masalah tidur untuk jangka pendek. Namun, penting untuk kita pahami bahwa untuk jangka panjang, mengonsumsi obat tidur sangat memiliki efek samping yang lumayan berbahaya.
Konsumsi obat tidur memang cukup aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Namun, apabila penggunaannya tidak benar, seseorang bisa menghadapi masalah. Perlu diwaspadai, konsumsi obat tidur bisa menjadi suatu ketergantungan.
Meskipun dapat memberikan manfaat sementara dalam meningkatkan kualitas tidur, penggunaannya dalam jangka panjang perlu diperhatikan. Sebab, berisiko menyebabkan sejumlah masalah kesehatan dan kecanduan.
Dilansir dari berbagai sumber, perlu bagi kita untuk mengetahui bahaya apa itu obat tidur dan efek samping dalam jangka panjang.
BACA JUGA:
- 8 Cara Menjaga Kesehatan Mental Seiring Bertambahnya Usia, Salah Satunya Tidur yang Cukup
- 10 Fakta Tentang Kesehatan Mental: Deteksi Dini dan Intervensi Tepat Waktu
Beberapa dari efek samping ini bisa menyebabkan overdosis yang mematikan. Hanya saja, gejala umum dan efek samping yang sering terjadi, meliputi:
- Pusing
- Mulut kering
- Kesulitan dalam koordinasi
- Mengantuk di siang hari
- Mimpi yang tidak biasa
- Gatal dan bengkak
- Sakit kepala ringan
- Pernapasan terasa tertekan
- Ketergantungan pada obat tidur
- Minum obat tidur hanya agar bisa merasakan efek euforia
- Mengidam obat tidur di siang hari
Efek Samping yang Lebih Serius Akibat Obat Tidur
Beberapa efek samping meminum obat tidur di atas tergolong cukup ringan. Dalam kondisi serius, terdapat efek samping lainnya yang lebih serius dan berbahaya jika tak ditangani. Inilah beberapa efek obat tidur yang cukup berat:
Ketergantungan
Kebanyakan obat tidur dirancang untuk konsumsi jangka pendek. Jika digunakan untuk jangka panjang, maka potensi ketergantungan pun bisa meningkat. Kebergantungan obat tidur dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan koordinasi motorik, vertigo serta ketidakmampuan untuk fokus atau mengingat sesuatu. Seseorang yang ketergantungan obat tidur pun menjadi khawatir bahwa tidak akan bisa tidur tanpa obat. Penggabungan antara obat tidur dan alkohol kerap kali dilakukan untuk mengatasi rasa cemas tersebut. Kombinasi keduanya sangat berbahaya, karena pernapasan dapat melambat hingga dapat menyebabkan kematian saat tertidur.
Gangguan kognitif
Studi telah menunjukkan bahwa penggunaan obat tidur dalam jangka panjang dapat berhubungan dengan gangguan kognitif. Contohnya seperti kesulitan mengingat, konsentrasi yang buruk, dan masalah kognitif lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi performa sehari-hari dan produktivitas seseorang.
Parasomnia
Parasomnia menggambarkan sejumlah perilaku tidak biasa yang dialami orang saat tidur, seperti berjalan atau mengompol ketika dalam tidur. Perilaku ini bisa terjadi karena adanya peningkatan dosis obat. Jadi, konsumsi obat tidur sesuai resep dokter atau ketentuan yang berlaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: