Kenali Penyebab Infeksi Lambung yang Jarang Diketahui, Dari Gejala Hingga Pengobatan

Kenali Penyebab Infeksi Lambung yang Jarang Diketahui, Dari Gejala Hingga Pengobatan

Ilustrasi infeksi lambung.--Unsplash.com/JulienTromeur

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Umumnya virus atau bakteri pada makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh dapat dibasmi oleh asam lambung. Namun, asam lambung terkadang tidak dapat membunuh kuman tersebut sepenuhnya sehingga terjadilah infeksi lambung

Salah satu jenis kuman yang dapat bertahan di lambung dan cukup tahan dengan asam lambung adalah H.pylori. Ketika masuk ke dalam lambung, kuman ini akan berkembang biak dan menginfeksi lambung. 

Kondisi tersebut dapat menyebabkan dinding lambung melemah dan meradang sehingga lama kelamaan jadi terluka. Padahal, infeksi lambung bisa menimbulkan komplikasi serius apabila tidak ditangani dengan baik. 

Infeksi yang bertambah parah dapat menyebabkan tukak lambung, yaitu pembentukan luka pada dinding lambung hingga usus halus. Umumnya, bakteri H. pylori menginfeksi lapisan dinding lambung yang telah rusak karena terkikis oleh cairan asam lambung. 

BACA JUGA:

Kondisi tersebut dapat terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi lendir yang cukup untuk melindungi lapisan dinding lambung dan saluran pencernaan lainnya. Apakah infeksi lambung bisa sembuh? 

Pada kondisi tertentu, infeksi lambung dapat mereda dan sembuh dengan sendirinya. Kendati demikian, kondisi ini tetap perlu diwaspadai karena berisiko menyebabkan berbagai komplikasi, seperti perdarahan dalam saluran pencernaan, anemia, tukak lambung, perforasi lambung, hingga kanker lambung.

Selain itu, sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami infeksi lambung adalah sebagai berikut:

  • Mengonsumsi obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) dalam jangka waktu lama dan tanpa pengawasan dokter.
  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
  • Mengidap penyakit autoimun.
  • Stres.
  • Pernah menjalani operasi besar pada perut.
  • Tinggal di lingkungan yang padat sehingga meningkatkan risiko terjadinya penularan infeksi bakteri H. pylori.
  • Tinggal dengan seseorang yang mengidap infeksi lambung.

Gejala Infeksi Lambung

Sejumlah gejala infeksi lambung lainnya yang mungkin berhubungan dengan infeksi H. pylori, termasuk:

  • Bersendawa berlebihan
  • Perut kembung
  • Rasa mual atau bahkan muntah
  • Tidak nafsu makan, atau anoreksia
  • Berat badan turun tanpa sebab yang jelas

Namun, ini adalah gejala umum yang juga bisa disebabkan oleh kondisi lain. Jadi, apabila Anda merasakan gejala ini menetap beberapa minggu bahkan setelah diobati dengan obat sederhana, maka langkah terbaik adalah memeriksakannya ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan pengobatan dini sebelum gejala infeksi lambung menjadi parah yang ditandai dengan muntah darah atau muntah warna hitam dan buang air besar warna hitam.

BACA JUGA:

Pengobatan Infeksi Lambung

Pengobatan infeksi lambung dapat berlangsung sekitar 10–14 hari dengan pemberian dua jenis antibiotik. Hal ini untuk mencegah bakteri kebal terhadap antibiotik tertentu. Jenis antibiotik yang dapat diresepkan dokter antara lain:

  • Amoxicillin
  • Metronidazole
  • Clarithromycin
  • Tetracycline
  • Levofloxacin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: