Bahaya! Inilah 7 Dampak Buruk Media Sosial Bagi Kesehatan Mental Pelajar yang Perlu Dihindari

Bahaya! Inilah 7 Dampak Buruk Media Sosial Bagi Kesehatan Mental Pelajar yang Perlu Dihindari

Pengaruh Media Sosial Terhadap Etika Anak/ilustrasi-ilustrasi-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Di era sekarang bagi setiap orang memiliki akun media sosial adalah sebuah keharusan baik itu Twitter, Instagram, Facebook, Quora, dan lain sebagainya. Selain mempermudah jangkauan komunikasi, pengguna media sosial kerap kali menjadikan akunnya sebagai tempat mengekspresikan diri. 

Terlepas dari hal itu, tidak menutup kemungkinan munculnya hal-hal negatif pula. Misal pada kebanyakan pelajar bukannya fokus untuk mengikuti pembelajaran dan aktif dalam kegiatan sekolah malah sibuk membangun image atau citra yang baik pada akun media sosialnya. 

Bukti ini didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermedia sosial, jenis konten yang dikonsumsi, serta sejauh mana interaksi online mempengaruhi aktivitas penting bagi kesehatan, seperti tidur dan olahraga.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa medsos dapat mempengaruhi pengguna muda dengan cara berbeda-beda, tergantung kekuatan dan kerentanan mereka sebagai individu. Latar belakang budaya serta sosio-ekonomi juga menjadi faktor bagaimana seseorang terdampak medsos.

BACA JUGA:

Berdasarkan sebuah penelitian terhadap remaja Amerika berusia 12-15 tahun, orang yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam setiap harinya berisiko dua kali lipat mengalami kesehatan mental yang buruk, seperti gejala depresi dan kecemasan.

Berikut dampak buruk media sosial yang berpengaruh pada kesehatan mental pelajar diantaranya:

Menyebabkan Depresi dan Cemas

Orang yang menggunakan media sosial secara berlebihan berisiko mengalami kesehatan mental yang buruk, seperti gejala depresi dan kecemasan. Ini memungkinkan karena apa yang seseorang konsumsi dari medsos, seperti komentar negatif, kata-kata kasar, rumor berbahaya, hingga konten ekstrem, dapat membuatnya cemas, takut, dan berujung depresi.

Menyebabkan Kecanduan

Kecanduan media sosial bisa terjadi ketika seseorang yang merasa bosan membuka media sosial sebagai obatnya. Dari situ, rasa nyaman serta senang timbul saat mengakses medsos dengan konten-konten yang ada. Dengan begitu, setiap kali merasa sedikit jenuh, seseorang akan memeriksa media sosialnya terus-menerus hingga tak sadar waktu. Yang lebih bahaya, seseorang tidak lagi tertarik untuk berinteraksi sosial dengan tatap muka di dunia nyata dan lebih memilih sibuk dengan dunia mayanya.

Menimbulkan Ketidakpuasan Diri

Ketika sedang scrolling media sosial, Anda pasti sering melihat unggahan orang lain yang menunjukkan wajah atau tubuhnya yang tampak ideal. Jika Anda melihat hal tersebut secara terus-menerus, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif media sosial, seperti ketidakpuasan pada diri sendiri. Mungkin Anda saat ini sadar bahwa unggahan-unggahan yang bertebaran di media sosial sebagian besar adalah hasil manipulasi dari filter kamera atau aplikasi. Namun, tetap saja muncul standar kecantikan yang tidak realistis dalam diri, sehingga membuat Anda merasa tidak pernah cukup dan puas. Hal tersebut akhirnya akan menurunkan kepercayaan diri Anda.

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: