Begini Nasib Supir Taksi Usai Cekcok dengan Penyandang Disabilitas di Terminal Kampung Rambutan

Begini Nasib Supir Taksi Usai Cekcok dengan Penyandang Disabilitas di Terminal Kampung Rambutan

Perdebatan supir taksi offline dengan penumpang disibilitas memaksa pengelola Terminal Bus Kampung Rambutan mengambil tindakan pembinaan terhadap supir taksi offline.-Tangakapanlayar-Instagram

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Inilah nasib supir taksi offline yang sempat terlibat cekcok dengan penumpang disabilitas di Terminal Kampus Rambutan.

Setelah kejadian ini viral di media sosial dan mendapat beragam reaksi dari netizen, akhirnya supir taksi offline usai cekcok dengan penyandang disabilitas mendapat pembinaan dari kepolisian dan manajemen pengelola Terminal Kampung Rambutan.

Pengelola Terminal Bus Kampung Rambutan bersama dengan jajaran dari Polri melakukan pembinaan tehadap sejumlah supir taksi offline yang sering mangkal di lokasi terminal tersebut.

BACA JUGA:Pemprov DKI Jakarta Sediakan 8 Bus Khusus Penyandang Disabilitas untuk Mudik Gratis

BACA JUGA:Miris! Seorang Kakek Perkosa Gadis Penyandang Disabilitas yang Diduga Tetangga Sendiri

Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan, Yulza Ramadhoni mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil supir taksi untuk dimintai keterangan atas kejadian yang viral di media sosial.

Dirinya juga mengatakan memang benar telah terjadi perselisihan antara sopir taksi dengan penumpang disabilitas di area Terminal Bus Kampung Rambutan.

"Kami memanggil sopir taksi offline untuk meminta keterangan di pos polisi. Memang terjadi perselisihan antara sopir taksi offline dengan penumpang disabilitas," kata Yulza yang dilansir dari keterangan resmi Pemprov DKI Jakarta, Selasa 23 April 2024.

Yulza juga

Yulza juga menegaskan kepada para supir taksi offline untuk tidak melakukan lagi tindakan intimidasi atau melarang taksi onlie untuk masuk ke area Terminal Bus Kampung Rambutan.

Dari keterangannya diketahui ada sekitar 15 supir taksi offline yang beroperasi setiap harinya di terminal tersebut.

"Tercatat ada 15 sopir taksi offline yang beroperasi setiap harinya di terminal ini, ujarnya.

Setelah kejadian ini, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pelayanan perpindahan mode transportasi yang terseda di Terminal Kampung Rambutan agar bisa lebih tertib.

"Kami memastikan akan melakukan evaluasi terhadap pelayanan perpindahan mode transportasi yang ada di terminal ini, supaya lebih tertib lagi,"tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: