Khitan Dianjurkan saat Bayi Atau Usia 10 Tahun? Begini Penjelasan dr Boyke
dr Boyke jelaskan waktu yang tepat berkhitan untuk anak laki-laki-ilustrasi/nusaperdana-Berbagai sumber
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sunat atau khitan dalam perspektif medis merupakan suatu operasi kecil atau operasi minor untuk memperbaiki organ laki-laki atau untuk menjaga kebersihan laki-laki.
Lantas, apakah betul, khitan anak laki-laki umumnya dilakukan saat berusia sekitar 10 - 13 tahun?
Namun, benarkah dokter menganjurkan agar khitan atau sunat dilakukan ketika mereka masih bayi?
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS mengungkapkan penjelasannya tentang sunat melalui akun Instagram @klinikpasutri_boyke.
"Khitan itu dilakukan secara medis dengan mengambil kulup daripada kepala penis," kata dr Boyke.
- BACA JUGA:Bill Gates Ramal 3 Lulusan Kuliah Ini Bakal Cemerlang di Masa Depan: Saya Sudah Mulai Berinvestasi!
- BACA JUGA:Ladies Wajib Tahu! Simak Cara Bikin Aroma Rambut Wangi Seharian dan Awet hingga Besok
dr Boyke mengungkap dua alasan mengapa anak laki-laki harus disunat dalam perspektif medis.
Pertama, sunat merupakan sebuah anjuran dalam agama Islam yang harus dilakukan oleh umat Muslim pria.
"Pertama tentunya karena alasan agama dan budaya, contohnya sunat menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Muslim pria," kata dr Boyke.
Kedua, dalam perspektif medis, sunat dilakukan untuk mencegah berbagai macam penyakit yang dapat menyerang alat kelamin.
Sunat Lebih Dianjurkan saat Bayi
Memang tak dipungkiri saat ini masih banyak orang tua yang masih ragu untuk menyunatkan anaknya ketika masih bayi.
Tapi sebenarnya tidak ada patokan kapan usia anak sebaiknya disunat, yang penting sebelum akil baligh.
Namun di samping itu semua, sunat lebih dianjurkan saat bayi.
Hal ini dilakukan karena proses penyembuhan luka lebih cepat sembuh karena regenerasi kulit bayi lebih cepat, luka setelah disunat akan lebih cepat sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: