Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Niat dan Tata Caranya

Sebagian ulama berpendapat, sunnah dan sebaiknya mengerjakan puasa syawal secara berurutan.

Tetapi jika tidak bisa diperbolehkan mengerjakannya secara selang-seling, asal pelaksanaannya masih di dalam bulan syawal.

Berikut Pendapat ulama sebagaimana ditulis oleh Imam Abu Al-Husain Yahya bin Abil Khair Salim Al-Umrani Al-Yamani dalam salah satu karyanya dikutip dari laman NU Online

  يُسْتَحَبُّ لِمَنْ صَامَ رَمَضَانَ أَنْ يَتَّبِعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ. وَالْمُسْتَحَبُّ: أَنْ يَصُوْمَهَا مُتَتَابِعَةً، فَإِنْ صَامَهَا مُتَفَرِّقَةً جَازَ 

Artinya : Disunnahkan bagi orang yang puasa di bulan Ramadan untuk  meneruskan dengan puasa enam hari di bulan syawal. Dan (Praktik) yang dianjurkan, yaitu dengan berpuasa syawal secara terus menerus, dan jika puasa dengan cara terpisah maka diperbolehkan.

Pelaksanaan puasa syawal tidak berbeda seperti pelaksanaan puasa Ramadan, didahului dengan makan sahur sebelum masuk waktu subuh dan dilanjutkan dengan berbuka saat waktu magrib tiba.

Yang membedakan hanya pada niat puasa syawal dan tidak lagi mengerjakan salat sunnah tarawih, karena sunnah tarawih hanya dikerjakan di bulan Ramadan saja.

Hanya saja amalan-amalan sunnah tambahan jika ingin dikerjakan boleh-boleh saja dan justru sangat baik karena dikerjakan sewaktu sedang berpuasa, semisal membaca Al-quran, bersedekah atau berinfak.

Berikut niat puasa 6 hari syawal

وَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatis syawali lillahi ta'ala. Artinya : Aku berniat puasa sunnah syawal esok hari karena Allah. 

Tentang niat ini, Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami seperti yang disampaikan oleh Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul UlamaUstadz Alhafiz mengharuskan ta'yin atau menyebut puasa sunnah syawal saat niat di dalam batinnya, sedangkan sebagian ulama lain menyatakan tidak wajib ta'yin

Pelaksanaan niat syawal dimulai dari masuknya Magrib. Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa syawal ini masih dapat dilakukan di pagi hari hingga sebelum zuhur sepanjang belum makan dan minum dan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, terhitung sejak terbit  fajar pada hari berpuasa itu.

Sumber: